Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ziarah di Makam Ki Ageng Gribig, Klaten, Airlangga Berpesan untuk Melestarikan Tradisi Yaqowiyu

Menko Airlangga Hartarto saat melakukan ziarah di makam Ki Ageng Gribig di Klaten / Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto wanti-wanti agar masyarakat dan pemangku kekuasaan di Klaten tetap mempertahankan tradisi Yaqowiyu yang rutin digelar tiap bulan September.

Pesan tersebut disampaikan oleh Airlangga di sela kegiatan ziarah di situs makam Ki Ageng Gribig, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (19/6/2021).

Ziarah di makam tokoh yang menyebarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten dan sekitarnya itu dilakukan Airlangga dalam satu rangkaian dengan penyerahan 50.000 butir telur ayam potong dan motor sampah kepada warga Jatinom, Klaten.

“Pak Airlangga sempat menitipkan pesan untuk terus mempertahankan dan menggelar tradisi  Yaqowiyu. September nanti kita gelar, dan kami berharap beliau hadir,” ujar Ketua Yayasan Ki Ageng Gribig, Ebta Tricahya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Ziarah ke makam Ki Ageng Gribig tersebut, menurut Ebta, menunjukkan bahwa Airlangga Hartarto merupakan tokoh yang sangat peduli terhadap leluhurnya dan budaya yang ditinggalkan oleh Ki Ageng Gribig.

Ebta mengisahkan, ziarah ke makam Ki Ageng Gribig itu memang hampir setiap tahun dilakukan oleh Menko Airlangga. Hanya saja, tahun lalu rutinitas tersebut sempat terhenti karena pembatasan dampak pandemi Covid-19.

“Sejak kecil Pak Airlangga memang sering diajak nyekar bersama keluarganya ke makam Ki Ageng Gribig ini untuk mengirimkan doa kepada leluhur,” kisah Ebta.

Lebih lanjut Ebta menceritakan, Airlangga meneruskan amanat dari ayahnya, R Hartarto Sastrosoenarto (Menteri era Seoharto), untuk merawat lokasi kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig itu.

Selain itu, pesan dari sang ayah untuk Airlangga adalah meneruskan tradisi Yaqowiyu yang dilakukan Ki Ageng Gribig untuk masyarakat sejak lama zaman dulu.

Yaqowiyu sendiri merupakan tradisi membagikan kue apem kepada masyarakat. Tradisi itu biasa diadakan pada tanggal 15 bulan Safar.

Tradisi tersebut sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan menjadi salah satu wujud wisata religi bagi masyarakat Klaten dan Jawa Tengah.

Selain sebagai wujud sikap gotong royong, tradisi Yaqowiyu adalah bentuk doa yang diajarkan oleh Ki Ageng Gribig dalam memohon kekuatan kepada Allah SWT.

“Masyarakat terutama warga Nahdliyin di Klaten dan sekitarnya bangga terhadap Pak Airlangga yang masih memiliki trah Brawijaya dan Ki Ageng Gribig. Bahkan sudah muncul tekat dari warga Nahdliyin untuk terus mendukung cita-cita beliau,” pungkas Ebta. Suhamdani

Exit mobile version