JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

24 Jenazah Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Sragen Sehari Ini. Paling Histeris Ada Wanita Muda Dalam Kondisi Hamil Meninggal di ICU

Ilustrasi jasad.
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Situasi kematian pasien Covid-19 di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen terus menunjukkan tren mengkhawatirkan.

Hari ini Senin (12/7/2021) jumlah kematian pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkab Sragen itu mencapai 24 orang.

Jumlah itu merupakan laporan yang diterima pihak rumah sakit dari bagian pemulasaraan jenazah hingga malam pukul 20.45 WIB.

Angka itu dimungkinkan masih bertambah mengingat aliran pasien yang masuk ke IGD juga terus bertambah.

“Sampai pukul 20.45 WIB, laporan dari petugas pemulasaraan jenazah total sudah 24 jenazah (covid-19) yang ditangani sejak pagi,” papar Wakil Direktur Bidang Pelayanan dan Mutu, RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Joko Haryono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (12/7/2021) malam.

Joko menguraikan dari 24 jenazah itu sebagian meninggal di RSUD Sragen dan sebagian lainnya kiriman dari pasien yang meninggal saat isolasi mandiri di rumah.

Rinciannya, ada 19 pasien positif Covid-19 yang meninggal di RSUD Sragen. Selain itu ada lima jenazah pasien Covid-19 yang sudah meninggal dari rumah saat menjalani isolasi mandiri.

Menurutnya, pasien yang meninggal di RSUD mayoritas adalah pasien yang berada di ruangan ICU dan di IGD.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Mayoritas pasien itu meninggal karena kondisi awal saat tiba di RSUD memang sudah buruk. Bahkan beberapa di antaranya meninggal sesaat usai tiba di RSUD karena kondisinya yang sangat sulit terselamatkan.

“Rata-rata saturasinya (kadar oksigen dalam darah) sangat rendah. Bahkan tadi ada yang baru tiba di depan IGD, lalu meninggal. Karena saturasinya hanya 50 persen,” urainya.

Dijelaskan, beberapa pasien meninggal saat berada di IGD menunggu antrian ke ICU. Joko menyebut kondisi 17 tempat tidur atau bed di ruang ICU untuk pasien Covid-19 saat ini memang penuh.

Akibatnya, pasien dengan kondisi agak parah terpaksa harus mengantri di IGD. Hingga malam tadi, jumlah antrian pasien covid-19 di IGD masih sekitar 15 sampai 16 pasien.

“Jadi kondisi di ICU selalu penuh. Pasien yang tiba terpaksa harus antri di IGD. Begitu ada yang masuk atau meninggal, sudah datang pasien lain yang antri lagi,” terangnya.

Joko menyampaikan sebenarnya kapasitas kamar atau bed untuk isolasi di bangsal masih ada beberapa yang kosong.

Hanya saja untuk pasien dengan kondisi yang parah tidak bisa langsung dipindah ke isolasi karena memerlukan pengawasan ketat sehingga masih ditempatkan di IGD.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Jika kondisi pasien sudah layak dipindah ke isolasi, maka akan dipindah ke ruangan isolasi.

“Mengapa kami nggak pindahkan ke isolasi. Karena di depan atau di IGD itu masih pengawasan. Mereka di IGD itu semua ngantri ke ICU. Cuma karena sebagian kondisinya buruk, belum dapat ICU sudah meninggal. Untuk yang parah memang di ICU karena ada ventilator dan peralatan untuk pernafasan,” imbuhnya.

Disinggung ketersediaan oksigen, Joko menyampaikan hingga malam tadi stok oksigen masih ada. Ia memastikan tidak ada kendala pada oksigen.

“Tadi pas mepet mau habis, datang kiriman oksigen liquid. Pokoknya tiap mau habis, kita ketar-ketir juga. Tapi pas mendekati habis, biasanya langsung dipasok jadi masih relatif ada,” tandasnya.

Di sisi lain, dari 24 jenazah pasien Covid-19 hari ini, ada salah satu yang memicu histeris. Pasien itu adalah wanita muda yang sedang hamil dan masih berusia 26 tahun. Pasien tersebut dilaporkan meninggal di ruangan ICU.

“Tadi sempat agak histeris juga. Masih muda dan sedang hamil,” ujar warga Pri, salah satu warga yang berada di RSUD Sragen. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com