JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Bupati Wonogiri Joko Sutopo Sayangkan Kejadian Warga Tolak Gadis Yatim Piatu yang Jalani Isoman di Fasilitas Desa

   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
-Ternyata hal kurang mengenakkan yang menimpa Yn sudah terdengar hingga telinga Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Menurut Bupati, adanya satu orang warga yang menolak Yn untuk menjalani isoman di fasilitas desa adalah masalah miskomunikasi.

“Kita koordinasikan hal ini dengan camat dan kepala desa supaya kasus semacam ini bisa diantisipasi,” jelas Bupati, Jumat (23/7/2021).

Bupati menambahkan, bicara soal kasus tersebut, hanya ada satu orang warga yang melakukan penolakan. Hal itu menurut dia tak perlu dibesar-besarkan. Sebab, sudah ribuan kasus isoman baru ada satu kasus penolakan yang terjadi.

“Berarti ini ada miskomunikasi, ada pemahaman yang tidak utuh yang diterima orang itu,” beber dia.

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan perlu ada langkah persuasif yang diambil. Harus diketahui apa yang menjadi masalah di lapangan, misalnya kekhawatiran masyarakat terhadap hal itu apa. Pemerintah pun wajib memfasilitasi lewat Satgas Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kecamatan.

Baca Juga :  Terbongkar Sudah Rahasia Menu Timur Tengah Kambing Guling dan Sejenisnya, Tinggal Sesuaikan dengan Lidah Lokal

Miskomunikasi itu menurut dia karena berbedanya tingkat pemahaman di tengah masyarakat, itu yang menjadi tantangan. Karena itu dibutuhkan social team work dan pemahaman berbasis kultural sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

“Jangan sampai terjadi lagi. Kalau bicara probabilitasnya kan bukan sesuatu yang konstruktif. Hanya sesuatu yang sifatnya emosional saja, maka perlu ada pendekatan. Kalau RT ndak mempan ada Pak Kadus, masih tidak mempan ada Pak Kades, potensi SDM banyak terakhir bisa bupati juga,” tandas Bupati.

Camat Nguntoronadi, Wonogiri, Endrijo Rahardjo menegaskan, hanya ada satu orang yang menolak Yn menjalani isoman di fasilitas desa. Warga lainnya tak mempermasalahkan fasilitas isoman ditempati oleh Yn

“Memang ada satu orang yang menolak. Orangnya memang sulit, dari pihak desa juga menjelaskan. Yang menolak cuma satu ini saja,” jelas dia.

Yang unik, warga yang menolak Yn menjalani isoman di fasilitas desa pernah terpapar Corona. Endrijo menjelaskan, warga berjenis kelamin perempuan itu terpapar saat awal-awal pandemi. Pihaknya pun saat itu sudah berkoordinasi dengan tempat warga itu bekerja supaya dia bisa bekerja dari rumah.

Baca Juga :  Keren, Hari Pertama Masuk Sekolah Usai Libur Lebaran 2024 Langsung Gelar PSN

Camat menuturkan, atas kondisi ini Satgas di tingkat kecamatan dan desa juga sudah turun ke lapangan. Hal ini demi mencegah kegaduhan yang terjadi di tengah masyarakat. Pihaknya pun sudah berusaha mengedukasi warga sekitar.

Selain itu, kata dia, Yn kini juga mendapatkan banyak bantuan. Setiap hari ada warga yang mengiriminya makanan untuk mencukupi asupan gizinya. Pemantauan juga langsung dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas.

Sebagaimana diwartakan, seorang gadis yatim piatu di Wonogiri, Yn diketahui positif terpapar virus Corona. Namun saat menjalani isoman di fasilitas desa, ada salah satu warga yang menolaknya.

Beruntung saat ini dia sudah ditampung di sebuah rumah tersendiri dan mendapatkan bantuan makanan untuk menunjang isolasinya. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com