Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Curhat Sekda Sragen Serasa Dapat Keajaiban Usai Sekeluarga Kena Covid-19. Sempat Merenung Sebut Semua Harta dan Koleksi Mobil di Garasi Tak Ada Arti!

Sekda Sragen, Tatag Prabawanto saat memberi wejangan di hadapan pemilik kios kafe letong, Rabu (14/7/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sekda Sragen, Tatag Prabawanto mendadak buka cerita soal kondisinya dan keluarga yang sempat terpapar covid-19.

Saat memberikan wejangan kepada pemilik kios Kafe Letong yang dibongkar kemarin, Tatag menyampaikan semua harta benda yang dimiliki tidak akan berguna apabila seseorang sudah dipanggil sang pencipta.

Karenanya ia pun mengajak agar semua berusaha mencari rejeki dengan cara halal dan bisa menjadi orang berguna.

“Saya habis kena Covid dan sekeluarga saya kena semua. Kemudian saya sempat duduk merenung di hadapan garasi mobil saya. Saya punya koleksi mobil-mobil tua. Apa yang saya ingatkan pada sampeyan. Kalaupun kemarin Tuhan menghendaki saya mati, barang-barang itu semua tidak akan ada gunanya. Dan saya juga sudah tidak akan ada gunanya,” papar Sekda.

Ia kemudian bertutur sekarang sebelum semua menghadap Gusti Allah, ia mengajak untuk menjadi orang yang berguna.

Apa yang sekiranya dipandang tidak baik termasuk dalam mencari rejeki, harus ditinggalkan. Ia menyampaikan kisah yang dialaminya sekeluarga itu diceritakan agar menjadi pembelajaran dan hikmah bagi semua.

“Sak durunge menghadap sing ngecet ndonya sak isine, yuk sekarang kita jadilah orang yang berguna. Wis sing kira-kira ora apik-apik ngene Ki ditinggali. Golek rejeki sing halal toyiban berkah neng Gusti,” tandasnya.

Ia menyampaikan apa yang ia katakan itu cerita apa adanya. Dirinya bahkan baru masuk perdana setelah beberapa pekan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Tatag juga menyebut serasa mendapat keajaiban pada Tuhan. Dan hikmah itu ia rasakan ketika merenung sembari memandang koleksi mobil tuanya di garasi.

“Saya masuk kantor baru hari ini Mbak. Saya sempat merenung serumah kena semua. Keajaiban tuhan ada pada saya. Saya hanya merenung seandainya Tuhan menghendaki saya, barang-barang yang tak simpen di rumah itu nggak ada gunane. Makanya mari kita berbuat kebaikan utk sesama,” tandasnya.

Sementara, Yeyen, emak-emak pemilik kios di Kafe Letong asal Tangen itu hanya menjawab iya iya dan mengaku bahwa kiosnya sebelumnya hanya untuk kelontong. Bukan untuk karaoke dan jualan miras.

Niki jane Kula paringi kelontong sedanten nggih Pak. Yang njaga ponakan-ponakan saya dan adik yang nggak ada kerjaan,” katanya. Wardoyo

Exit mobile version