JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Di DIY, Pandemi Covid-19 Telah Renggut Nyawa 13 Dokter

ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat korban pemotor terjun ke jurang / Pixabay
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Ganasnya virus Covid-19, ternyata telah merenggut nyawa 13 dokter di wilayah Provinsi DIY.

Demikian catatan yang telah dibagikan oleh Tim Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Namun jumlah ini masih kalah dari Jawa Timur, karena di sana jumlah dokter yang menjadi korban Covid-19 mencapai 110 orang.

Provinsi DIY sendiri masuk 10 besar wilayah dengan jumlah kematian dokter terbanyak di Indonesia.

Merujuk pada data LaporCovid19 per 13 Juli 2021, di Provinsi DIY setidaknya ada 10 tenaga kesehatan (Nakes) yang meninggal di masa pandemi.

Bahkan, dalam tiga hari belakangan, dua perawat dan dokter meninggal akibat terpapar Covid-19.

Keduanya berasal dari RSUD Panembahan Senopati, Bantul dan Puskesmas Banguntapan II. Widodo adalah perawat yang mengabdi sejak tahun 1994 di RSUD Panembahan Senopati.

Baca Juga :  2 Pengunjung Lapas Kelas II A Yogya Ditangkap Gegara Selundupkan Obat Terlarang

Dia meninggal dunia pada Kamis (22/7/2021) dini hari pukul 03.45 WIB setelah berjuang melawan Covid-19 sejak 9 Juli 2021

Kemudian, dr Zohal Budi Santoso, dokter yang bertugas di Puskesmas Banguntapan II meninggal akibat Covid-19, Jumat (23/7/2021).

Dia telah berjuang melawan virus corona selama 10 hari dan mengembuskan napas terakhir pukul 23.00 WIB.

Artinya, sudah ada 11 nakes yang gugur saat pandemi Covid-19 merebak di DI Yogyakarta.

Ketua IDI DI Yogyakarta, dr Joko Murdiyanto mengatakan memang sudah ada 13 dokter yang meninggal di masa seperti ini.

“Betul, per 17 Juli 2021 ini sudah ada 12 orang dokter yang meninggal di DIY,” kata Joko kepada Tribun Jogja, Sabtu (24/7/2021).

Otomatis, dengan kasus terkini, sudah ada 13 dokter meninggal. Dia mengakui, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PB IDI pusat.

Kemudian, Joko mengirimkan surat perintah organisasi untuk seluruh dokter anggota IDI kepada Tribun Jogja.

Baca Juga :  Nyaris Pecah Perang Sarung, 7 Pemuda di Yogya Ini Diringkus Polisi

“Bagi dokter yang merawat pasien Covid-19, diminta untuk tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Standar, menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kelelahan,” tulis surat itu.

Dokter juga harus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) selama merawat pasien Covid-19.

Selain itu, bagi dokter yang tidak secara khusus merawat pasien Covid-19, diminta untuk membatasi praktik tatap muka.

“Mengupayakan konsultasi secara daring agar pelayanan tetap berjalan. Apabila ada kasus emergensi, maka harus memakai APD dan melakukan prokes,” jelas surat tersebut.

Sebelumnya, pihak PB IDI DIY juga merasa terpukul dengan kepergian para nakes dan dokter yang dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 ini.

“Tolong pengambil kebijakan betul-betul bijak mengambil keputusan. Kami sudah berjuang 1,5 tahun seperti ini dan menjadi korban,” tandasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com