Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas Lebih Intensif

Rentetan guguran besar lava pijar Merapi diabadikan dari gardu pandang Kaliurang barat, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Minggu (10/1/2021) malam / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Berbeda dari hari-hari sebelumnya, para Rabu (30/6/2021)  mengeluarkan guguran awan panas yang lebih intensif.

Menurut catatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dalam periode enam jam saja, 12.00-18.00 WIB, Merapi memuntahkan guguran awan panas sebanyak sembilan kali.

Guguran awan panas atau yang dilebih dikenal masyarakat lokal sebagai wedhus gembel terjadi mulai pukul 15.13 WIB dan yang terakhir 17.57 WIB.

Amplitudo maksimal terukur sebesar 60 milimeter dan durasi maksimal 128 detik. Seluruhnya merangkai menjadi 12 muntahan awan panas yang terjadi di periode 00.00-18.00 WIB.

Di periode ini juga ditandai kejadian lava pijar Merapi yang lebih sedikit dibandingkan guguran awan panas, yakni sebanyak delapan kali.

“Secara keseluruhan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di Level III atau Siaga,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Rabu.

Aktivitas awan panas di Gunung Merapi hari ini tercatat paling intensif sejak statusnya dinaikkan menjadi Siaga pada 5 November 2020. Biasanya, jumlah kejadian luncuran awan panas dalam sehari tak setinggi guguran lava pijar.

Sebagai contoh, pada 26 Juni lalu awan panas dalam sehari tercatat sebanyak tiga kali sedangkan lava pijar sebanyak 19 kali.

Lalu pada 27 Juni awan panas dalam sehari hanya satu kali sedangkan lava pijar mencapai 15 kali. Berikutnya pada 28 Juni awan panas terjadi sebanyak empat kali dan lava pijar sebanyak 13 kali. Pada 29 Juni juga Merapi memuntahkan tiga kali awan panas berbanding 20 kali lava pijar.

“Erupsi Merapi tahun 2021 ini bertipe efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran,” kata Hanik.

Jarak luncur awan panas yang terjadi hari ini masih dalam jarak prakiraan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, yaitu tiga kilometer dari puncak untuk Sungai Woro serta lima kilometer dari puncak untuk Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Exit mobile version