JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Lagi Panen Raya, Kebun Buah Kelengkeng Itoh Super SMKN 1 Kedawung Sragen Mulai Diserbu Pengunjung. Bisa Petik Sendiri, Buruan Tinggal Seminggu Lagi!

Karyawan kebun buah di SMKN 1 Kedawung Sragen, Indrasno saat menunjukkan rumpun buah kelengkeng Itoh Super yang saat ini sedang memasuki panen raya, Kamis (22/7/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kebun buah kelengkeng di SMKN 1 Kedawung Sragen tengah memasuki panen raya.

Hampir tiap hari selama sepekan terakhir, kebun buah kelengkeng super jenis Itoh itu jadi buruan warga dan tak pernah sepi pengunjung.

Kepala SMKN 1 Kedawung, Budi Isnanik mengatakan kebun buah kelengkeng di sekolahnya itu memang tengah panen besar-besaran.

Selama ini, kebun buah itu memang menjadi salah satu unit usaha produksi yang dikelola sekolah. Ada tiga karyawan yang menangani pemeliharaan hingga panen.

“Iya ini sedang panen raya kelengkeng. Sudah banyak pengunjung yang datang membeli. Hasil penjualan dikelola untuk biaya operasional, karyawan dan jika ada kelebihan masuk di RKAS untuk membiayai kegiatan di sekolah. Alhamdulillah selama ini perkembangan bagus,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (22/7/2021).

Sejumlah pengunjung asal SMKN 1 Miri tengah menunggu buah kelengkeng yang baru dipetik di Kebun Buah SMKN 1 Kedawung Sragen. Foto/Wardoyo

Salah satu karyawan di kebun buah SMKN 1 Kedawung, Indrasno menuturkan sudah hampir seminggu ini, panen raya kelengkeng berlangsung.

Banyak pengunjung yang berdatangan baik perorangan, instansi atau rombongan yang datang untuk membeli.

Menurutnya, untuk panen raya kali ini total kapasitas produksi buah yang dipanen mencapai 1 hingga 1,5 ton dari 30 pohon.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air

“Per pohon ada yang 30 kilogram ada juga yang sampai 50 kilogram buahnya. Ini memang jenis kelengkengnya kelengkeng Itoh super. Keunggulannya buahnya besar, daging buahnya tebal dan rasanya manis. Beda dengan kelengkeng di pasaran pada umumnya. Sehingga banyak yang suka,” tuturnya.

Penampakan lebatnya buah kelengkeng Itoh Super yang lagi memasuki panen raya di SMKN 1 Kedawung Sragen. Foto/Wardoyo

Selama sepekan ini, pembeli ada yang datang langsung sambil memetik sendiri. Ada pula yang membeli via pesan dan dikirim.

Termasuk pesanan dari Caruban, Jatim sebanyak 80 kilogram yang dikirim beberapa hari lalu. Selain pengunjung perorangan, tak sedikit yang datang membawa rombongan atau sekeluarga.

“Kemarin rombongan gowes juga singgah dan pada beli petik sendiri. Karena selain buahnya masih segar, pengunjung bisa metik sendiri sambil menikmati suasana segar khas kebun buah. Jadi ibarat berwisata sambil petik buah. Untuk harga Rp 35.000 perkilogram,” terangnya.

Masih Seminggu Lagi

Indrasno menguraikan sebenarnya jumlah total pohon kelengkeng yang ada di kebun buah 300an. Namun produksi buahnya sengaja diprogram setahun tiga sampai empat kali.

Hal itu dilakukan dengan penerapan teknologi khusus yang bisa mengatur kapan mau dibuahkan dan dipanen sesuai keinginan.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

“Jadi ini keistimewaan kelengkeng jenis Itoh ini. Kita tinggal atur kapan mau dibuahkan dan kapan mau dipanen. Jadi tidak tergantung musim seperti buah pada umumnya. Untuk panen raya bulan Juli ini sudah habis separuh dan masih separuh lagi buah matang yang ada di pohon. Jadi perkiraan panennya masih sampai seminggu lagi,” urainya.

Sri Rahayu saat menunjukkan lebatnya buah kelengkeng Itoh Super SMKN 1 Kedawung. Foto/Wardoyo

Ditambahkan kebun Kelengkeng itu sudah eksis dan panen hampir tiga tahun berjalan. Seingatnya panen perdana dilakukan bersamaan dengan pameran se-Soloraya.

Seiring dengan pemberitaan media, keberadaan kebun buah itu juga kian banyak dikenal masyarakat Sragen dan sekitarnya.

“Kemarin pas panen raya dan kebetulan diliput JOGLOSEMARNEWS.COM , yang datang langsung banyak. Saat itu sehari kita bisa melayani panen sampai satu kuintal. Kalau harga perkilo Rp 35.000, uangnya Rp 3,5 juta sehari,” tandasnya.

Waka Humas, Budi Wibowo menambahkan tidak hanya kelengkeng, kebun buah di SMKN 1 Kedawung juga ditanami berbagai varian buah. Seperti jambu kristal, salak pondoh, durian, hingga anggur.

“Yang paling banyak memang kelengkeng. Jadi kebun buah ini memang dikonsep untuk wisata sambil petik buah langsung,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com