Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Malam-Malam, Satgas Desa Tanon Dikerahkan Patroli Menyisir Kerumunan Warga. Jika Nekat Mengulangi Bakal Diberi Sanksi

Satgas Covid-19 Desa Tanon, Sragen saat memberikan imbauan kepada warga yang nongkrong agar tidak berkerumun dan jaga prokes. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lonjakan kasus covid-19 di wilayah Sragen akhir-akhir ini membuat semua pihak terus meningkatkan kewaspadaan.

Seperti yang dilakukan Pemdes Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen. Satgas desa setempat mulai gencar melakukan patroli dan sosialisasi terkait kepatuhan protokol kesehatan (Prokes) di masyarakat.

Kepala Desa Tanon, Lukman Hakim mengatakan pihaknya memang memerintahkan Satgas untuk menggencarkan penegakan disiplin warga.

Yakni dengan mengintensifkan patroli di tempat- tempat yang berpotensi menjadi kerumunan warga. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran covid- 19.

“Malam tadi, pukul 20.00 WIB, Satgas memang kami kumpulkan untuk mendatangi tempat yg diduga untuk berkerumun. Satgas kami minta terjun aktif memberikan pemahaman terkait pentingnya prokes mengingat akhir-akhir ini kasus Covid-19 di Sragen terus meningkat,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (10/7/2021).

Lukman menguraikan patroli dan sosialisasi juga melibatkan Ketua RT yang ada di setiap wilayah RT.

Mereka juga diminta untuk proaktif memberikan pemahaman ke warga untuk senantiasa menjaga prokes.

“Yang terpenting, rajin mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” tandasnya.

Ketua Satgas Covid-19 Desa Tanon, Dawam menambahkan dirinya bersama tim terjun berkeliling ke tempat-tempat yang kiranya banyak orang berkerumun.

Di setiap lokasi berkumpul warga, tim memberikan arahan soal pentingnya menjaga prokes demi menghindari penularan Covid-19.

“Demi tugas negara apapun risikonya kami pun juga siap. Karena ini juga untuk keselamatan kita bersama. Karena menyosialisasikan prokes di masyarakat itu juga tidak mudah karena pengetahuan dan karakter yang beraneka ragam. Harus bisa ngomong dan ngemong,” katanya.

Perlu kesabaran dan pendekatan persuasif untuk menghadapi masyarakat agar tidak terjadi misskomunikasi.

Dari hasil patroli, memang ditemukan warga berkerumun dan nongkrong-nongkrong. Mereka kemudian diberikan himbauan untuk menaati prokes dan diberi masker.

“Kalau diulangi lagi baru nanti akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku. Nanti pihak berwajib yang akan bertindak,” ujarnya. Wardoyo

Exit mobile version