JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga: Pemerintah Dorong UMKM Lakukan Ekspor

Airlangga Hartarto / Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Di tengah pandemi Covid-19 ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi  salah satu sektor yang terdampak secara negatif.

Meskipun di balik itu, terdapat sisi positif karena terjadi akselerasi pemanfaatan teknologi digital serta meningkatnya keterlibatan UMKM dalam pasar digital.

Demikian dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews, Jumat (30/7/2021).

Untuk membantu dan mendukung UMKM menghadapi dampak pandemi Covid-19 ini, ujar Airlangga, pemerintah telah mengeluarkan bantuan insentif fiskal dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dia mencontohkan, pada 2020, realisasi dukungan untuk UMKM telah mencapai Rp 112,26 triliun. Sementara di tahun 2021 alokasi anggaran untuk dukungan UMKM tersebut dinaikkan menjadi Rp 171,77 triliun.

“Ini dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi serta untuk mendukung UMKM agar terus berkembang,” ujar Menko Airlangga.

Bantuan untuk UMKM tersebut menurut Menko Airlangga tidak berlebihan. Pasalnya, sejauh ini UMKM menjagi  pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia.

Ia membeberkan, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

Jumlah UMKM sebanyak itu, menurut Menko Airlangga, telah memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia yang cukup signifikan. Jumlah tersebut mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, dan mampu menghimpun hingga 60,42 persen dari total investasi.

Baca Juga :  Usai TPN Ganjar-Mahfud Daftarkan Gugatan ke MK, PDIP Pastikan Bakal Menggulirkan Hak Angket di DPR

“Hanya saja, kemampuan ekspor UMKM masih terbatas, sekitar 14,37 persen dari total ekspor. Di samping itu, pemanfaatan e-commerce juga masih rendah di kalangan pelaku UMKM, yaitu hanya sekitar 21 persen,” ujar Menko Airlangga.

Berdasarkan data eksportir tahun 2020, terdapat eksportir UKM sebanyak 12.234 perusahaan atau 83,3% dari total eksportir dengan nilai ekspor sebesar USD 5,3 miliar. Secara umum, potensi ekspor UMKM masih didominasi oleh produk-produk seperti aksesoris, batik, kriya, fashion, serta makanan dan minuman olahan.

Airlangga mengatakan, meskipun  UMKM siap melakukan ekspor, tetapi masih mengalami berbagai kendala. Mulai dari minimnya pengetahuan pasar luar negeri, konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, hingga kendala logistik.

“Pemerintah terus berupaya untuk membantu UMKM agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Kementerian, Lembaga dan para pihak terkait lain telah meluncurkan Program Penciptaan 500.000 Eksportir Baru hingga tahun 2030,” ujar Airlangga, yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Di samping itu, lanjut Airlangga, Pemerintah juga telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).  Program itu bertujuan mendorong digitalisasi (onboarding) terhadap UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace.

Selain itu, gerakan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM. Pemerintah juga menyambut baik semua upaya untuk meningkatkan kemampuan UMKM menembus pasar global seperti.

Baca Juga :  TPN Ganjar-Mahfud Serahkan Bukti Tambahan Sebanyak 15 Kontainer ke MK

Beberapa di antaranya adalah pertama, “Kreasi Nusantara, From Local to Global” yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura.

Kedua adalah,  “BukaGlobal” yang memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para customer dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Taiwan.

Dan ketiga, “ASEAN Online Sale Day”, yang bertujuan untuk meningkatkan transaksi lintas batas e-commerce di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Pemerintah menugaskan secara khusus kepada LPEI/Eximbank untuk mendukung pembiayaan ekspor bagi UKM yang berorientasi ekspor dengan alokasi  sebesar Rp 500 miliar untuk disalurkan oleh LPEI/Eximbank.

Dalam UU Cipta Kerja, Pelaku UKM saat ini juga didorong untuk memanfaatkan peluang kemitraan dengan usaha besar.

Dalam hal ini, Pemerintah memfasilitasi kemitraan Usaha Menengah dan Besar (UMB) dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) termasuk Koperasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan level usaha dari pelaku UMK dan Koperasi.

“Pemerintah telah memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi global. Berbagai upaya dan program peningkatan ekspor UMKM yang telah diinisiasi oleh Pemerintah dengan dukungan pihak swasta perlu terus diperkuat dan disinergikan oleh berbagai pihak,” tutup Menko Airlangga. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com