JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Mulai Hari Ini Vaksin Sragen Pakai Astrazeneca, Bupati Sebut Efek Sampingnya Lebih Dari Sinovac

Salah satu warga Desa Kecik, Tanon saat disuntik vaksin Astrazeneca oleh Bupati di balai desa, Kamis (29/7/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan Sragen mendapat pasokan 20.000 dosis vaksin covid-19 jenis Astrazeneca.

Ia memastikan vaksin itu tetap aman meski memiliki efek samping yang lebih dibanding vaksin jenis Sinovac atau Sinopharm.

“Kemarin kita dapat 20.000 dosis vaksin Astrazeneca yang kota suntikkan mulai hari ini. Salah satunya di Kecik ini. Di UPTPK hari ini juga sudah mulai mengunakan Astrazeneca. Semua aman Insya Allah,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (29/7/2021).

Bupati menyampaikan berbeda dengan Sinovac, efekasi vaksin Astrazeneca memang lebih besar. Sehingga kadang kala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang merupakan gejala medis, bagi yang disuntik vaksin Astrazeneca akan lebih dibanding Sinovac.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

“Efeknya lebih dirasakan daripada vaksin Sinovac. Tapi intinya semua baik. Makanya untuk Astrazeneca, kita berikan anti nyeri dan Paracetamol sama ada anti mual untuk mencegah terjadinya KIPI apabila di suntik dengan Astrazeneca,” urainya.

Bupati menyambut baik belakangan kiriman dosis vaksin untuk daerah utamanya Sragen semakin meningkat.

Selain 20.000 vaksin Astrazeneca, Sragen juga mendapat kiriman 5.000 dosis vaksin Sinovac untuk tahap kedua.

Untuk vaksin Astrazeneca itu dosis keduanya tiga bulan mendatang. Sehingga masih punya jeda waktu atau kelonggaran yang lebih karena tidak harus mikir dosis kedua seperti Sinovac.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

“Dalam rangka akselerasi vaksinasi, Puskesmas selalu bisa ada dua tim yang setiap satu hari dua desa dengan kapasitas masing-masing sampai 500 injeksi,” tandasnya.

Ia berharap dengan pasokan vaksin yang banyak dan vaksinasi bertahap terus dari desa ke desa, 20.000 dosis vaksin itu bisa dihabiskan dalam sebulan ini.

“Kita harapkan nanti di Agustus akhir ada lagi kiriman. Harapannya sih gak sampai akhir terus kontinyu supaya herd imunity cepat tercapai. Untuk Solo sudah sampai 60 % kita harus bisa mengejar lah. Kalau Solo 60 % tapi sekelilingnya belum, ya percuma,” pungkasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com