WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Beberapa kali bed occupancy rate (BOR) alis tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien COVID-19 di rumah sakit di Wonogiri hampir menyentuh 100 persen. Ini menunjukkan banyaknya pasien yang terpapar virus Corona di yang dirawat di rumah sakit.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengiyakan soal itu. Ketika ditelusuri, ternyata terungkap fakta bahwa pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Wonogiri sebagian besar berasal dari klaster perjalanan atau warga yang datang dari kota besar. Hal ini dikuatkan dari laporan harian COVID-19 (LHC) yang menunjukkan bahwa klaster perjalanan dapat meluas menjadi klaster keluarga, hajatan dan pasar.
“Pasien di rumah sakit di Wonogiri ini didominasi klaster perjalanan,” jelas Bupati, Minggu (4/7/2021).
Dengan adanya fakta itu, Bupati mengklaim sebenarnya angka kasus keterjadian di dalam Wonogiri sendiri malah minim.
Berdasarkan notifikasi laporan harian yang diterima, klaster perjalanan memberi kontribusi yang cukup banyak. Berdasarkan keterjadian kasus COVID-19 di Wonogiri selama ini, klaster perjalanan dapat meluas ke klaster keluarga, pasar, dan hajatan.
“Rata-rata klaster perjalanan dari kota besar ketika sampai di Wonogiri sudah dalam kondisi yang harus dirawat. Sudah bukan OTG lagi statusnya,” jelas dia.
Bupati Wonogiri mengatakan, seperti pada akhir Juni lalu dimana terdapat penambahan kasus sebanyak 52 kasus. Dari jumlah itu, 49 kasus berasal notifikasi dari RSUD Dokter Soediran Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri.
“Kalau dari RSUD berarti yang dites swab pasien dari sana. Ada warga dari perjalanan langsung dirawat di sana,” sebut dia. Aris