JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Protes PPKM Darurat dan Kasihan Rakyat, Alasan Kades Jenar Sragen Nekat Pasang Baliho Hujat Pemerintah dan Sebut Lebih Enak Jaman PKI. Mengaku Siap Terima Sanksi

Kades Jenar, Samto di baliho berisi kritikan dan hujatan ke pemerintah terkait pelaksanaan PPKM darurat yang dianggap menyusahkan rakyat. Foto/Istimewa
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri baliho besar bertuliskan kalimat kontroversi menghujat pemerintah dan pegawai di Lapangan Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Rabu (14/7/2021) akhirnya terungkap.

Baliho yang viral di media sosial itu diakui memang dipasang dan dibuat sendiri oleh Kepala Desa (Kades) Jenar, Kabupaten Sragen, Samto.

Kepada wartawan, Samto saat dihubungi via telepon membenarkan memang dirinya yang telah membuat dan memasang baliho tersebut.

Ia sengaja membuat baliho dengan tulisan keras sebagai bentuk kritikan terhadap kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang saat ini diberlakukan pemerintah.

Ia bahkan terang-terangan tak sependapat dan menolak kebijakan yang menurutnya sangat menyusahkan masyarakat tersebut.

Samto mengatakan baliho tersebut dipasangnya sejak Rabu pagi. Semua kata-kata di baliho itu ia rangkai sendiri.

“Kata-katanya saya sendiri yang bikin, pemasangannya saya yang nungguin. Tadi pagi dipasang,” paparnya, Rabu (14/7/2021).

Samto menyampaikan nekat memasang baliho tersebut karena mengaku sudah tak tahan melihat rakyat menderita. Menurutnya, kebijakan PPKM yang selama ini berlaku sangat memberatkan rakyat.

Pembubaran dan larangan hajatan, pelaku ekonomi kecil yang berjualan dilarang hingga penderitaan seniman yang hampir dua tahun tak bisa beraktivitas, adalah alasannya.

“Orang hajatan dibubarkan, untungnya apa. Rakyat berjualan diuber-uber. Kasian rakyat dan seniman dua tahun enggak makan,” jelasnya.

Samto mengaku sengaja menggunakan pilihan kata yang agak keras dalam balihonya. Harapannya aspirasinya tersebut didengarkan oleh pemerintah.

“Sengaja (keras), biar didengarkan aspirasi rakyat. Saya yakin rakyat mendukung,” jelasnya.

Baca Juga :  Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Pilang Masaran Sragen Tolak Pembangunan Tower, Warga: Ini Masalah Kesehatan Kami

Baliho tersebut, memang akhirnya diturunkan oleh tim Satgas Covid Muspika Jenar. Meski dinilai kontroversial, Samto mengaku tidak mempermasalahkan jika nantinya mendapat sanksi atas aksinya ini.

“Sudah diturunkan tadi sama Satpol PP. Nggak apa-apa. Kalau memang ada sanksi saya siap,” tegasnya.

Sebelumnya, baliho kontroversial mengecam kebijakan PPKM dan pemerintah hingga pegawai itu mendadak menjadi sorotan dan viral di media sosial, Rabu (14/7/2021).

Pihak Muspika setempat langsung bergerak mencopot baliho yang sempat ramai di medsos itu.

“Sudah tadi jam 15.00 WIB kita langsung tindaklanjuti. Yang nyopot dari Satgas dan Muspika,” papar Camat Jenar, Edy Widodo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (14/7/2021).

Data yang dihimpun di lapangan, baliho raksasa itu terpasang di tepi lapangan menghadap ke jalan. Baliho itu dipasang di dekat gapura pintu masuk jalan desa.

Baliho itu bergambar sang Kades lengkap dengan seragam kekinya dan emblem nama di dada sebelah kanan. Baliho berukuran cukup besar sehingga langsung menyita perhatian warga yang melintas.

Sang kades berpose mengenakan masker namun bukan dipasang menutup mulut dan hidung tapi justru dinaikkan menutup dahi.

Di baliho itu tertulis kalimat provokatif dengan ukuran huruf cukup besar dan mencolok. Kalimatnya berbunyi:

Iki Jaman Revormasi
Isih Kepenak Jaman PKI
Ayo Pejabat Mikir nasibe Rakyat
Pejabat seng seneng nguber uber rakyat
Kui Bangs*t
Pegawai Seng Goleki Wong Duwe Gawe
Iku Kere
Pejabat Sing Sio Karo Seniman Seniwati
Kuwi Bajing*n”.

Camat membenarkan adanya baliho viral itu dan sudah langsung ditindaklanjuti tak lama setelah ramai di media sosial.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

Menurutnya, sesaat usai menerima laporan, baliho langsung dicopot dan selanjutnya diamankan di Mapolsek. Kasus itu kemudian ditangani oleh Polsek.

“Awalnya tahu-tahu sudah beredar di medsos, kita tindaklanjuti sama Muspika kita cari tempatnya di mana akhirnya ditemukan di lapangan Desa Jenar. Langsung kita copot,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (14/7/2021).

Camat membenarkan baliho itu yang memasang adalah Kades Jenar. Namun untuk tindaklanjut penanganan kasusnya, saat ini sudah ditangani oleh Polsek Jenar.

“MMT (balihonya) sudah diamankan di Polsek,” tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Jenar AKP Suparjono memastikan sudah menindaklanjuti temuan baliho viral tersebut. Menurutnya baliho sudah diturunkan oleh tim Satgas kecamatan bersama Camat, Sekcam, Polsek dan Koramil sesuai dengan SOP Satgas Covid-19.

Untuk sementara baliho diamankan di Mapolsek sebagai barang bukti. Dari hasil penyelidikan, baliho itu memang dipasang oleh Kades Jenar, Samto.

Diduga kuat, baliho kecaman itu dipasang karena dampak kondisi psikis Kades yang saat ini tengah sakit stroke dan masih dalam penyembuhan.

“Kami menyadari, lurahnya kondisinya masih begitu. Jalannya seperti itu, dia baru penyembuhan stroke. Mungkin dibuat karena kondisi emosi dan psikisnya seperti itu. Tadi sudah diberi pembinaan dari Pak Camat karena Pak Lurah kan notabene anak buah beliau. Yang penting sudah adem dan tadi sudah ada pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com