Site icon JOGLOSEMAR NEWS

SD IT Insan Kamil Karanganyar Gelar MPLS Daring Tapi Tidak Garing

Potret salah satu siswa kelas 5 SD IT Insan Kamil Karanganyar, Fara (11) yang sedang mengikuti kegiatan MPLS secara daring / Foto : Linda Andini Trisnawati

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ungkapan “jauh di mata dekat di hati” barangkali bisa diplesetkan menjadi “jauh di mata, tak henti berkreasi dan berimajinasi”.

Nah, ungkapan hasil plesetan ini rupanya pas sekali untuk menggambarkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD IT Insan Kamil, Karanganyar.

Di masa pandemi Covid-19 ini, MPLS hampir di semua sekolah dilakukan secara daring atau online, termasuk di SD IT Insan Kamil Karanganyar.

Tak ada sesi tatap muka dalam acara MPLS di sekolah tersebut sejak Senin (12/7/2021) hingga berakhir Jumat (16/7/2021).

Kebijakan PPKM Darurat Covid-19 memang mengharuskan pihak sekolah menyelenggarakan MPLS secara daring.

Kendati tidak saling bertemu, namun SD IT Insan Kamil mampu mengemas acara MPLS daring itu dengan sangat menarik. Tidak hanya melakukan orientasi semata, namun pihak sekolah juga mengasah soft skill para siswanya.

Anak-anak dibimbing untuk meningkatkan kreativitas, kemandirian, literasi, hingga rasa demokrasi. Sekolah itu mengadakan MPLS untuk semua jenjang, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.

Kepada siswa kelas 5 misalnya, pihak sekolah mengajak anak untuk menumbuhkan kreativitas melalui pembuatan karya berupa pot dari botol bekas. Siswa dibebaskan berkreasi sesuai dengan imajinasinya.

Untuk melatih kemandirian, para siswa kelas 5 diarahkan untuk melakukan kegiatan atau tanggung jawab sehari-hari secara terjadwal. Contoh sederhananya yakni merapikan tempat tidur secara mandiri.

SD IT Insan Kamil juga mengusung peningkatan kemampuan berliterasi siswa. Sekolah yang berada di Jalan  Kapten Mulyadi itu mengarahkan siswa kelas 5 untuk membaca terjemahan salah satu surat dalam Al Qur’an, yakni Q.S. Al Insan, kemudian kandungan isinya dijadikan main map.

Tidak hanya itu, pihak sekolah juga mulai mengajarkan pentingnya menjunjung demokrasi. Implementasinya terwujud ketika para siswa diajak berdikusi dalam penentuan pengurus kelas.

Hal itu tentu saja menjadi materi yang menarik untuk mengajarkan konsep musyawarah untuk mufakat  yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan selaras dengan usianya.

Penyelenggaraan MPLS yang menarik itu mendapat apresiasi dari salah satu wali murid SD IT Insan Kamil, Yayuk Indrawati (46).

Ibu dari salah seorang siswa kelas 5 itu memberikan respon positif terhadap pelaksanaan MPLS daring tersebut.

“Saya akui, MPLS daring SD IT Insan Kamil ini menarik. Pihak sekolah juga dapat membangunkan semangat belajar anak. Ditambah lagi, MPLS ini tidak hanya untuk siswa baru, tapi juga untuk semua kelas mulai dari jenjang 1 sampai 6,” ungkap tanggapan baik dari Yayuk pada Joglosemarnews.

Materi MPLS daring yang bervariasi juga menjadikan kegiatan ini semakin menarik.

“Kegiatannya macam-macam dan cukup mengasyikkan. Anak-anak juga tidak diberi materi kurikulum yang berat. Jadi, kegiatannya lebih seru,” sambung Yayuk mengemukakan pendapatnya.

Respon positif juga datang dari Farahillah (11), salah satu siswa kelas 5 SD IT Insan Kamil yang mengikuti MPLS daring.

“Iya, seru. Hari ini kegiatannya murojaah, membuat pohon impian, sama pilih pengurus kelas,” tutur siswa yang kerap disapa Fara itu.

SD IT Insan Kamil memang berusaha menjadikan MPLS kali ini sebagai pemicu semangat belajar bagi para siswanya. Ditambah lagi, mereka telah libur selama tiga pekan dan kini mulai kembali bersekolah, memasuki tahun ajaran baru 2021/2022.

MPLS tahun ini pada dasarnya hampir sama dengan MPLS tahun lalu yang juga dilaksanakan secara daring. Namun, pihak sekolah berusaha menyajikan materi-materi yang berbeda. Siasat ini diterapkan agar variasi pembelajaran dapat diwujudkan.

Tidak lupa, para ustaz dan ustazah sebagai guru di SD IT Insan Kamil juga membimbing para siswa untuk selalu berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

“Ustazah berharap kalian selalu berdoa dan bersabar agar kondisi ini segera berakhir. Setelah itu, kita bisa bertatap muka belajar di sekolah,” kata Ustazah Irma, salah satu wali kelas 5 di SD IT Insan Kamil. Linda Andini Trisnawati

 

 

Exit mobile version