SURABAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus Covid-19 kian hari kenaikannya makin bertambah drastis. Sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada Maret 2020 hingga sekarang belum terdapat pengurangan kasus secara signifikan.
Hingga saat ini, masih banyak warga yang belum menaati protokol kesehatan serta masih sering berkerumun.
Hal ini membuat Walikota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan sanksi khusus bagi pelanggar protokol kesehatan.
Sanksi yang diberikan terbilang cukup unik karena bagi yang melanggar akan dibawa ke pemakaman Covid-19 bernama Tempat Pemakaman Umum Keputih. Tujuannya, agar para pelangga itu melihat bagaimana orang yang meninggal akibat tidak menaati protokol kesehatan.
Saat ini kota Surabaya berada di zona oranye covid-19. Oleh karena itu, Walikota memberi sanksi dengan tegas agar warga yang melanggar merasakan jera.
“Jadi, nanti kalau ada yang melanggar akan dibawa ke makam Keputih, untuk bisa melihat beberapa orang Surabaya yang sudah meninggal karena kelalaiannya tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” ujar Walikota Surabaya Sabtu, (3/7/2021) seperti dikutip dari republika.co.id.
Namun memang, tidak semua orang yang meninggal karena melanggar protokol kesehatan. Ada yang meninggal karena memang kondisi imun tidak stabil dan mempunyai penyakit bawaan sehingga membuat kondisi semakin drop.
Tidak ada salahnya kita melakukan apa yang telah dihimbau oleh WaliKota. Karena dengan tindakan kita menaati protokol kesehatan akan menyelamatkan nyawa kita sendiri serta orang sekitar.
Selain itu, upaya ini digunakan untuk mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang serentak dilakukan di wilayah Jawa dan Bali tanggal 3 Juli-20 Juli 2021.
Walikota juga menegaskan kepada seluruh warganya ketika waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 tidak ada lagi yang bersantai-santai makan atau nongkrong diluar.
“Kami ingin tunjukkan bahwa ini yang terjadi di kota Surabaya. Saya ingin menyentuh hati warga, jangan sampai keluarga terkena virus membahayakan ini,” ujarnya.
Eri Cahyadi mengimbau dengan sangat kepada khalayak muda agar sadar pentingnya menjaga protokol kesehatan. Tanpa disadari, terkadang anak muda sering membawa penyakit walaupun mereka nampak sehat.
Permohonan maaf juga dituturkan oleh Wali kota Surabaya, karena seluruh kegiatan yang ada di Surabaya harus terpaksa berhenti. Ini semua semata-mata untuk memutus tali persebaran virus covid-19 khususnya di wilayah Surabaya. Inasya Salma Nabila