YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sampai dengan hari keenam pelaksanaan PPKM Darurat, kasus positif Covid-19 di Provinsi DIY belum menunjukkan penurunan.
Justru, kasus baru masih terus bertambah, di mana sampai dengan 8 Juli mendekati 9.000 kasus, atau persisnya 8.618 kasus baru.
Melesatnya kasus baru ini dipicu kasus harian Covid-19 Yogya yang selama enam hari terakhir terus di atas 1.300 kasus per harinya.
“Hari ini penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 1.424 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 70.894 kasus,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih, Kamis (8/7/2021).
Berty merinci sejak hari pertama PPKM Darurat 3 Juli kasus baru di DIY sudah bertambah 1358 kasus, lalu 4 Juli bertambah 1.615 kasus, 5 Juli bertambah 1.465 kasus, 6 Juli bertambah 1.386 kasus, dan 7 Juli bertambah 1.370 kasus.
Selama enam hari PPKM Darurat itu di DIY, kematian akibat Covid-19 yang tercatat sebanyak 228 kasus.
“Untuk hari ini penambahan kasus meninggal sebanyak 38 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.848 kasus,” ujar Berty yang menyebut total sembuh menjadi 53.319 kasus.
Dengan makin cepatnya penularan kasus yang terjadi saat ini, kalangan pakar mengungkapkan perlunya percepatan vaksinasi oleh pemerintah.
Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengungkapkan percepatan vaksinasi menjadi hal paling masuk akal saat ini untuk meluaskan cakupan kekebalan komunal (herd immunity).
“Capaian herd immunity yang direkomendasikan WHO untuk Indonesia minimal 70 persen atau sekitar 181 juta penduduk, namun saat ini capaian vaksinasi kita baru 10 persen lebih sedikit,” ujar Iris dalam diskusi daring yang disiarkan di kanal Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Kamis, 8 Juli 2021.
Hanya saja, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi itu menuturkan, soal wacana vaksinasi tahap ketiga, secara penelitian kedokteran idealnya menggunakan platform vaksin yang sama untuk mengetahui secara persis efektivitasnya.
“Jika sudah dua kali menggunakan vaksin Sinovac, idealnya yang ketiga platformnya sama, yakni memakai Sinovac juga,” ujarnya.