Beranda Daerah Sragen Sragen Kembali Masuk Level 4, Sudah 764 Warga Meninggal Dunia. Bupati Sebut...

Sragen Kembali Masuk Level 4, Sudah 764 Warga Meninggal Dunia. Bupati Sebut Masih Banyak Warga Tak Jujur dan Takut Dibawa ke Rumah Sakit!

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabupaten Sragen dinyatakan masih berada di level 4 status situasi Covid-19. Level tertinggi di kategori kondisi kasus Covid-19 itu juga dialami beberapa daerah di wilayah eks Karesidenan Surakarta atau Soloraya.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada wartawan di Pemkab Sragen, Senin (26/7/2021). Ia memastikan saat ini Sragen masuk level 4.

“Sragen level 4. Tadi yang level 3 ada berapa daerah, sedikit berapa kabupaten tapi saya lupa. Kalau Sragen level 4,” paparnya.

Bupati menguraikan menyikapi status level 4, penanganan kini sedikit berbeda dengan sebelumnya.

Sesuai kesepakatan semua wilayah di Soloraya, penanganan di semua kabupaten/kota di wilayah aglomerasi eks Karesidenan Surakarta itu dilakukan bersama-sama.

“Tadi semua sepakat bahwa tidak lagi treatment per kabupaten. Tapi treatment-nya se-wilayah Soloraya,” terangnya.

Menurut Bupati, Menkes menyatakan sudah siap terkait keinginan semua daerah di Soloraya melakukan penanganan bersama.

Termasuk dalam hal ketersediaan vaksin agar laju pencapaian vaksinasi semua daerah bisa seragam. Saat ini posisi ketercapaian Sragen baru di angka 20 persen vaksinasi.

Lantas, penanganan warga positif OTG, menurut Bupati isolasi terpusat masih sangat diharapkan. Sejauh ini fasilitas isolasi terpusat belum terisi maksimal karena baru 50 persen.

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen 02 Sigit Pamungkas Nyoblos di Kampung Halaman Kedawung

Hal itu terjadi karena masyarakat lebih senang isolasi di rumah. Kecenderungan isoman ini juga menjadi perhatian karena dipastikan betul harus tetap terkontrol.

Guna memaksimalkan isolasi terpusat, pihaknya akan lebih memaksimalkan peran sinergitas aparat TNI dan Polri. Mereka diharapkan bisa membantu menggerakkan dan mengangkut warga OTG ke lokasi isolasi terpusat.

“Untuk Sragen karena memang kita ada beberapa pengecualian. Misalnya ada riwayat Hemodialisa atau keluarga, ibu hamil, menyusui itu tanpa pengecualian. Kalau yang lain tetap harus dibawa ke Technopark. Kita tetap minta tolong teman teman TNI/Polri hanya kita minta agar lebih persuasif,” ujarnya.

Meski demikian, pendekatan persuasif sangat diperlukan untuk menghindari ketakutan warga.

Bupati mencontohkan seperti di Desa Jenar, meski Babinsa dan Bhabinkamtibmas diterjunkan menjemput warga, warga malah buru-buru mengunci rumahnya.

“Jangan sampai masyarakat justru semakin takut. Saat ini masih ada kecenderungan mereka tidak jujur kalau sakit. Jadi takut kalau dibawa ke Technopark, takut kalau dibawa ke rumah sakit nanti tidak ditungguin dan isolasi tidak boleh ditunggu. Kalau di rumah, mereka masih bisa melihat keluarga,” tandasnya.

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas

Sementara, dari grafik perkembangan kasus Covid-19 di Sragen hari ini, Senin (26/7/2021) jumlah kasus positif mencapai angka 13.768. Dari jumlah itu, 866 adalah pasien tanpa gejala dan 401 memiliki gejala klinis serta dirawat di rumah sakit.

Kemudian jumlah pasien sembuh hingga kini tercatat mencapai 11.840. Sedangkan total kematian mencapai 764 orang dengan rincian 661 meninggal positif dan 103 suspect. Wardoyo