JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Virus Covid-19 varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India, sekarang sudah menjadi dominan di seluruh dunia.
Bahkan, varian Delta ini sama menularnya dengan cacar air, dan jauh lebih menular ketimbang pilek atau flu biasa.
Demikian hasil terbaru studi yang dikembangkan oleh Lembaga Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat.
Karena itu, CDC menyatakan bahwa perang terhadap Covid-19 telah berubah karena munculnya varian Delta yang sangat menular tersebut.
CDC mengusulkan agar setiap petugas kesehatan diwajibkan vaksinasi Covid-19 dan menggunakan kembali masker.
Covid-19 varian Delta ini dapat ditularkan bahkan oleh orang yang sudah divaksinasi dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dibandigkan jenis virus corona sebelumnya.
Dalam dokumen berjudul Meningkatkan komunikasi seputar terobosan vaksin dan efektivitas vaksin, disebutkan bahwa varian tersebut memerlukan pendekatan baru untuk membantu masyarakat memahami bahayanya.
Termasuk pula memperjelas bahwa orang yang tidak divaksinasi lebih dari 10 kali mengalami sakit parah atau meninggal dibandingkan mereka yang divaksinasi.
Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan termasuk mewajibkan vaksin bagi para petugas kesehatan dan kembali menggunakan masker.
CDC mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.
Pada orang yang sudah divaksinasi, mereka bisa menularkannya kepada orang lain.
“Virus yang tinggi menimbulkan kekhawatiran bahwa orang yang divaksinasi yang terinfeksi Delta dapat menularkan virus,” kata kepala CDC Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan.
CDC merilis data dari sebuah studi tentang wabah di Massachusetts pada Jumat pekan lalu. Dalam studi itu disebutkan tiga perempat dari mereka yang terinfeksi Covid-19 telah divaksinasi sepenuhnya.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














