SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kematian pasien Covid-19 di Sragen terus merebak. Hari ini, Minggu (11/7/2021), kisah tragis kematian pasien Covis-19 terjadi di Desa Pringanom, Masaran, Sragen.
Sepasang suami istri asal Dukuh Sadakan, Pringanom meninggal beruntun di dua rumah sakit berbeda. Tragisnya mereka kemudian dimakamkan dalam satu liang kubur.
Data yang dihimpun di lapangan, pasutri itu bernama Parman (55) dan Suparmi (50). Keduanya meninggal tadi pagi secara beruntun.
Sang istri meninggal terlebih dahulu di RS Solo, sedangkan sang suami menyusul setengah jam kemudian di RSI Amal Sehat Sragen.
“Benar, beliau suami istri. Tadi meninggalnya sang istri duluan di RS Solo depan Moewardi itu. Sebelumnya sudah seminggu dirawat. Nggak lama, sekitar setengah jam kemudian suaminya menyusul meninggal. Tadi dimakamkan satu lubang tapi dibatasi sedikit,” papar Kades Pringanom, Sugiyoto saat dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (11/7/2021).
Ia menuturkan riwayat pasutri itu sebenarnya tidak ada perjalanan luar kota. Sang istri hanya memiliki usaha warungan biasa di rumah.
Kades menuturkan awalnya sang istri mengalami gejala panas dingin dan demam disertai sesak nafas. Karena kondisinya memburuk kemudian dibawa ke RS Solo.
“Selama sang istri dirawat, suaminya di rumah juga mengalami gejala yang sama. Panas dingin lalu sesak. Sempat diinfas-infus lalu parah dan dipasangi oksigen sudah nggak bisa akhirnya kemarin sore dibawa ke RSI Amal Sehat Sragen. Meninggalnya tadi pagi setengah jam setelah sang istri,” terangnya.
Ditambahkan pasutri itu meninggalkan dua orang anak. Keduanya dimakamkan dengan diiringi air mata dan duka mendalam dari warga serta kerabat maupun kolega.
Sementara tak lama berselang, setengah jam kemudian, satu warga di dukuh yang sama juga menyusul meninggal. Warga itu berjenis kelamin laki-laki sudah berusia tua dan sempat lama sakit-sakitan.
“Meninggalnya di RS Moewardi Solo. Jadi sehari ini tadi, di dukuh itu ada tiga yang meninggal positif. Semuanya dimakamkan protokol covid-19,” tandas Kades.
Kades menyampaikan situasi saat ini, di desanya relatif kondusif. Hanya saja warga diminta tetap meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi prokes mengingat kasus Covid-19 belakangan cukup merebak. Wardoyo