Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bakso Kumis Group Bekasi Santuni 400 Yatim dan Duafa di Jatipurno Wonogiri Senilai Ratusan Juta Rupiah

Santunan kepada ratusan yatim dan duafa dari Bakso Kumis Group Bekasi. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pada momen pergantian tahun Hijriyah 1443 H, Bakso Kumis Group Bekasi memberikan santunan untuk 400 anak yatim dan duafa di kecamatan Jatipurno Wonogiri. Santunan senilai ratusan juta rupiah.

Pemberian santunan digelar secara simbolis di Balai Desa Kopen, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, (10/8/2021). Hadir dalam kegiatan santunan Forkompincam Jatipurno, Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Indonesia (Papmiso) Indonesia, Maryanto SBY, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno serta perangkat Desa Kopen dan calon penerima santunan
Santuan juga disi dengan kegiatan tausiyah oleh KH. Ahmad Saat mengenai pentingnya berbagi apalagi di saat pandemi.

Selanjutnya santunan tersebut diserahkan untuk anak yatim dan dhuafa di beberapa desa di kecamatan Jatipurno. Total keseluruhan santunan adalah Rp120 juta. Dimana santunan sebesar Rp105 juta untuk masing-masing anak Rp300 ribu, yakni di Desa Kopen 199, Giriyoso 33, Jeporo 50, Mangun 51, Gemawang 17. Sedangkan Rp15 juta lainnya telah didistribusikan di lingkungan rumah owner Bakso Kumis Group, di Dusun miri, Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri.

H. Taufik Widodo (49), Owner Bakso Kumis Group Bekasi menuturkan momentum tahun baru hijriyah selalu dimanfaatkan untuk hadir memberikan kepedulian dan energi positif bagi masyarakat. Sekaligus komitmen sosial untuk saling berbagi apalagi di masa pandemi

“Kegiatan ini merupakan komitmen kami dari Bakso Kumis Group, untuk peduli dan berbagi. Kami ingin anak-anak yatim dan dhuafa dapat menikmati kebahagiaan di tahun baru Hijriyah,” jelas dia.

Menyantuni anak yatim, ujar dia, adalah salah satu amalan sunah yang disarankan Rasulullah saat bulan pertama pada penanggalan Hijriah yakni saat bulan Muharram. Apalagi di saat pandemi seperti saat ini, setidaknya bisa meringankan beban sekaligus ini untuk memantik kepedulian rekan-rekan perantau Wonogiri agar peduli terhadap kampung halamannya.

Santunan kali ini merupakan tahun ke empat yang telah dilakukan oleh H. Taufik Widodo, di masa pandemi COVID-19 tahun ini. Pelaksanaan santunan berbeda dengan tahun–tahun sebelumnya, panitia menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi keamanan peserta dan warga.

Peserta datang pakai masker, diukur suhunya, dan cuci tangan. Untuk penyerahan dilakukan simbolis dan bertahap untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan. Sementara untuk beberapa desa diserahkan melalui perangkat desanya.

Untuk diketahui H. Taufik Widodo merupakan perantau sukses yang berasal dari dusun Miri, Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri. Dia merantau di Bekasi sejak 1997. Awalnya hanya berjualan bakso menggunakan gerobak. Berkat usaha dan ketekunannnya akhirnya berhasil membuka warung bakso dengan nama Bakso Kumis Permai.

Hingga kini memiliki 12 cabang/outlet yang tergabung dalam Bakso Kumis Group. Tersebar di beberapa tempat di Bekasi dengan jumlah karyawan sekitar 120 orang. Selain itu H. Taufik Widodo juga tercatat sebagai pengurus Persatuan Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Papmiso) sebagai Wakil Ketua Korwil Kota Bekasi.

Wakil Bupati Setyo Sukarno memberikan apresiasi kepada H. Taufik Widodo yang telah berkenan peduli terhadap kampung halamannya dengan adaya kegiatan santunan ini. Mengingat pemerintah tidak bisa menjangkau semuanya, maka perlu adanya peran serta organisasi atau individu yang peduli terhadap lingkungan sekitar apa lagi disaat pandemi seperti ini.

“Ini bisa dicontoh untuk masyarakat Wonogiri yang telah sukses merantau agar bisa peduli terhadap kampung halamannya,” jelas Setyo Sukarno yang sekaligus menjadi dewan pembina Papmiso.

Sementara Maryanto SBY mengatakan para pedagang mi ayam dan bakso asal Wonogiri yang tergabung dalam Papmiso selalu berkomitmen dan bekerja sama dengan pemerintah khususnya Kabupaten Wonogiri. Selain itu beberapa bulan yang lalu Papmiso juga menggelar vaksinasi COVID-19 untuk 1.200 pelaku UMKM di Bekasi. Aris

Exit mobile version