SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepergian mantan Dirut RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, dr Djoko Sugeng Pujiyanto yang meninggal dunia terpapar Covid-19 Jumat (6/8/2021) menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar RSUD Sragen.
Mantan Dirut kelahiran Magelang itu mengembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang selama 16 hari menjalani perawatan intensif di ruang ICU dr Soehadi Prijonegoro.
Bahkan, kondisi almarhum sempat membaik setelah mendapat asupan obat Covid-19 papan atas yakni Stem Cell dan Actemra dua hari lalu.
Dirut RSUD Sragen, Didik Haryanto mengatakan almarhum masuk ke RSUD tanggal 21 Juli lalu. Setelah menjalani pemeriksaan dan rontgen, hasilnya ternyata positif terkonfirmasi Covid-19.
Kemudian almarhum dirawat di ruang isolasi bangsal teratai. Baru dua hari menjalani perawatan, kondisinya mengalami penurunan saturasi oksigen sehingga tim DPJP memutuskan merawat ke RS uang ICU Covid-19.
“Saat masuk di ICU, kondisi saturasi oksigen dan lain-lain belum stabil. Sehingga waktu itu kita perlu beri obat-obatan yang bagus. Kita berikan Stem Cell laku kondisinya membaik dan beberapa hari bisa stabil. Tapi menurun lagi ada sesak. Kemudian kita masukkan obat Actemra, bagus lagi. Tapi setelah itu turun lagi,” papar Didik ditemui usai melepas jenazah almarhum di halaman RSUD Sragen, Jumat (6/8/2021).
Didik menguraikan kondisi almarhum juga sempat mengalami penurunan saturasi oksigen disertai penurunan tekanan darah.
Perburukan makin bertambah setelah dua hari lalu terjadi perdarahan pada lambung. Kemudian mengalami diare diikuti melena atau berak hitam.
“Sempat membaik lagi, baru jam 04.00 WIB pagi tadi menurun lagi dan jam 09.50 WIB tidak bisa diselamatkan,” paparnya.
Didik menyampaikan tim medis dan BPJP sudah berupaya maksimal memberikan pengobatan terbaik. Namun upaya itu ternyata tetap tak bisa melawan kehendak Allah.
“Kami beserta tim covid-19 sudah berupaya semaksimal mungkin. Tadi DPJP sudah mengupayakan pengobatan sesuai standar tapi ternyata Allah berkehendak lain,” jelasnya.
Terkait sosok almarhum, Didik menilai Djoko Sugeng sebagai bapak yang baik dan teladan bagi keluarga besar RSUD Sragen.
Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang penuh tanggungjawab dan beberapa kali membawa RSUD Sragen menerima penghargaan.
“Termasuk di 2016 pernah mengantar RSUD Sragen meraih akreditasi B paripurna,” imbuhnya.
Sementara, penghormatan dari segenap manajemen diberikan karena keterikatan antara dokter dan karyawan dengan almarhum yang pernah memimpin RSUD Sragen.
“Beliau juga sebagai teman sejawat dokter. Kita sudah anggap keluarga sendiri. Saya pikir ini kesempatan baik ini memberikan penghormatan terakhir untuk beliau,” tukasnya.
Almarhum Djoko Sugeng kemudian dinaikkan ambulans untuk dibawa ke tanah kelahirannya di Jln Munggur 2 RT 004 RW 001 Tidar Utara Magelang Selatan.
Jenazah almarhum dikebumikan di makam keluarga di Jalan Magelang – Salaman No 99 Banyurejo, Mertoyudan, Magelang. Karena positif terkonfirmasi Covid-19 pemakaman bakal dilakukan dengan protokol kesehatan.
Selamat Jalan Dr Djoko Sugeng! (Wardoyo)