Rendy menuturkan seusai dievakuasi, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Sidoharjo untuk dilakukan swab antigen.
Karena hasilnya negatif, jenazah korban lantas dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Proses evakuasi melibatkan relawan dari berbagai unsur di antaranya Poldes, BPBD dan lainnya.
Sementara mayat Suparmi kali pertama diketahui oleh suaminya, Suparjo (64). Sebelumnya tadi pagi ia kaget mendapati sang istri sudah tidak ada di rumah.
Setelah itu ia berinisiatif melakukan pencarian ke sungai. Karena selama ini korban sering diketahui berada di pinggir sungai. Tak lama berselang ia menemukan sesosok mayat mengambang di sungai.
Setelah memastikan itu istrinya ia langsung teriak minta tolong. Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menyampaikan hasil identifikasi tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.
Korban diduga hanyut terpeleset di sungai dan kemudian hanyut. Dari keterangan keluarga, selama ini almarhumah diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan sering dipergoki berada di pinggir sungai.
“Kesimpulan sementara dari Tim Inafis Polres Sragen bahwa Kejadian tersebut murni laka air karena korban mengalami gangguan jiwa (ODGJ) di samping depresi sakit perut yang tidak kunjung sembuh,” tandasnya. Wardoyo
- Kontak Informasi Joglosemar News :
- Redaksi : [email protected]
- Promosi : [email protected]
- Kontak : [email protected]