WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jangan kaget ketika anda tengah berada di Wonogiri dan mampir ke salah satu rumah makan fenomenal ini, dapat panggilan sayang. Ya, benar-benar panggilan sayang loh.
Fakta ini nyata terjadi di rumah makan Alami Sayang. Rumah makan ini berada di pinggir jalan provinsi Wonogiri-Ponorogo alias Jalan Raya Ngadirojo-Wonogiri kilometer 6 Brubuh RT 4 RW 1 Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri.
Ada dua rumah makan dalam grup Alami Sayang. Yang pertama berlokasi di sebelah timur SPBU Ngadirojo, bernama Alami Sayang 1 dan yang kedua di sisi barat SPBU Ngadirojo bernama Alami Sayang 2. Keduanya sama-sama ada di sisi utara jalan.
Pemilik kedua rumah makan adalah orang yang sama. Yakni pasangan Maryoto (50) dan Sulastri (48), warga Kaliampo Ngadirojo.
Nah, pengunjung di Alami Sayang 1 maupun 2 akan mendapatkan panggilan sayang. Baik itu saat masuk ke, membayar menu, dan aktifitas lainnya di rumah makan itu.
“Selamat pagi sayang, silahkan dipilih masih anget-anget sayang,” demikian salah satu sambutan masuk yang biasa disampaikan pemilik maupun karyawan rumah makan prasmanan khas Jawa tersebut.
Adik pemilik rumah makan Alami Sayang, Asih mengatakan semua pengunjung akan dipanggil sayang saat berada di dalam. Panggilan berlaku untuk semua usia baik anak kecil, remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun perempuan. Baik yang datang sendirian, dengan pasangannya atau rombongan.
“Sepengetahuan kami tidak ada pengunjung yang marah dipanggil sayang. Memang ada satu dua yang mungkin kaget atau gimana gitu ketika datang berdua dengan pasangan. Tapi setelah tahu bahwa panggilan sayang ini hanya untuk mengakrabkan dan tidak ada maksud apa-apa, akhirnya bisa memahami,” ujar Asih di rumah makan Alami Sayang 2, Senin (9/8/2021).
Bahkan, ada pengunjung yang rela datang jauh-jauh hanya untuk mendengarkan panggilan sayang. Ada keceriaan, keakraban, dan kebahagiaan tersendiri dari panggilan itu. Pengunjung pun semakin nyaman dan maunya balik lagi.
Keakraban dan kekeluargaan juga dirasakan para karyawan rumah makan. Mereka tak ada jarak dan sekat dengan pemilik. Itulah yang membuat karyawan betah bekerja.
“Pengunjung beragam, tidak hanya dari Wonogiri. Banyak juga yang kebetulan melintas kemudian mampir. Terus karena ada uniknya, akhirnya malah jadi langganan,” beber dia.
Perempuan berhijab ini menuturkan, rumah makan prasmanan Alami Sayang 1 berdiri pada 1998. Selanjutnya lokasi kedua yang dilengkapi pusat oleh-oleh buka pada 2006. Sebelum membuka rumah makan, pemilik lebih dulu berjualan makanan di kios pasar Kecamatan Ngadirojo.
“Awalnya kakak saya ikut suami yang menjadi kontraktor di Kalimantan. Kemduian ketiak berbelanja sayura penjualnya memanggil pembeli dengan sebutan sayang. Nah, dari sinilah ide untuk membuat rumah makan yang punya konsep berbeda dari lainnya ketika pulang kampung ke Wonogiri,” ujar Asih.
Hingga saat ini lebih dari 30 menu masakan Jawa dan seafood tersedia di rumah makan Alami Sayang. Harganya sangat terjangkau. Untuk menu spesial ada tiwul, oseng lombok ijo, sayur lodeh tempe mlanding, cabuk. Sementara oleh-oleh ada mete dan tempe benguk.
“Saat PPKM seperti ini kami buka dan tutup sesuai aturan dari pemerintah,” tandas dia.
Disinggung soal rencana membuka usaha sejenis di tempat lain, dia mengatakan, sementara ini belum terpikirkan. Pasalnya sang pemilik berpedoman membuat sesuatu itu mudah namun yang susah adalah mempertahankannya.
“Jadi tetap fokus di kuliner dengan mempertahankan ciri khasnya,” tutur dia. Aris