JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Kangen Lodeh Tempe Mlanding Cabuk atau Oseng Lombok Ijo? Datang ke Warung ini Kuy

Kuliner khas
Menu kuliner khas Wonogiri di RM Alami Sayang Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setiap daerah lazim memiliki menu kuliner khas yang selalu ngangeni dan bikin nagih. Menu-menu tersebut biasanya sangat sulit dijumpai di daerah lainnya.

Tak jarang untuk memenuhi keinginan akan menu khas, seseorang bahkan rela jauh-jauh ke daerah asalnya, berburu kuliner kegemaran. Rasanya beda, lebih nikmat sekaligus menjadi media nostalgia.

Nah, salah satu daerah yang memiliki menu kuliner khas cukup banyak adalah Wonogiri, Jateng. Sebut saja ada tiwul, sayur lombok ijo, lodeh tempe mlanding, cabuk, serta aneka olahan ikan dan menu unik lainnya.

Terus, ketika anda kebetulan tengah melintas di Kabupaten Wonogiri dan ingin menyantap aneka menu itu, bisa loh mampir di rumah makan ini. Pasalnya menyajikan aneka menu kuliner khas Kota Gaplek.

Hingga saat ini lebih dari 30 menu masakan Jawa dan seafood tersedia di rumah makan Alami Sayang. Harganya sangat terjangkau.

Untuk menu spesial ada tiwul, oseng lombok ijo, sayur lodeh tempe mlanding, cabuk. Sementara oleh-oleh ada mete dan tempe benguk.

Menu-menu tersedia setiap hari. Tinggal ambil saja sesuai porsi lantaran memang rumah makan ini menerapkan konsep prasmanan alias swalayan.

Rumah makan ini berada di pinggir jalan provinsi Wonogiri-Ponorogo alias Jalan Raya Ngadirojo-Wonogiri kilometer 6 Brubuh RT 4 RW 1 Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri.

Baca Juga :  Lebaran 2024 Telah Berlalu Saatnya Kembali ke Rutinitas, Bekerja dan Belajar Bolo

Ada dua rumah makan dalam grup Alami Sayang. Yang pertama berlokasi di sebelah timur SPBU Ngadirojo, bernama Alami Sayang 1 dan yang kedua di sisi barat SPBU Ngadirojo bernama Alami Sayang 2. Keduanya sama-sama ada di sisi utara jalan.

Pemilik kedua warung adalah orang yang sama. Yakni pasangan Maryoto (50) dan Sulastri (48), warga Kaliampo Ngadirojo.

Nah, pengunjung di Alami Sayang 1 maupun 2 selain bisa menyantap aneka menu khas akan mendapatkan bonus tambahan. Yakni akan mendapatkan panggilan sayang. Baik itu saat masuk ke warung, membayar menu, dan aktifitas lainnya di warung.

“Selamat pagi sayang, silahkan dipilih masih anget-anget sayang,” demikian salah satu sambutan masuk yang biasa disampaikan pemilik maupun karyawan rumah makan prasmanan tersebut.

Adik pemilik warung makan Alami Sayang, Asih mengatakan semua pengunjung akan dipanggil sayang saat berada di warung. Panggilan berlaku untuk semua usia baik anak kecil, remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun perempuan. Baik yang datang sendirian, dengan pasangannya atau rombongan.

“Sepengetahuan kami tidak ada pengunjung yang marah dipanggil sayang. Memang ada satu dua yang mungkin kaget atau gimana gitu ketika datang berdua dengan pasangan. Tapi setelah tahu bahwa panggilan sayang ini hanya untuk mengakrabkan dan tidak ada maksud apa-apa, akhirnya bisa memahami,” ujar Asih di warung Alami Sayang 2, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Spirit Sekolah Kuncara, Menggema saat Halalbihalal di Girimarto Wonogiri

Bahkan, ada pengunjung yang rela datang jauh-jauh hanya untuk mendengarkan panggilan sayang. Ada keceriaan, keakraban, dan kebahagiaan tersendiri dari panggilan itu. Pengunjung pun semakin nyaman dan maunya balik lagi.

“Pengunjung beragam, tidak hanya dari Wonogiri. Banyak juga yang kebetulan melintas kemudian mampir. Terus karena ada uniknya, akhirnya malah jadi langganan,” beber dia.

Perempuan berhijab ini menuturkan, warung makan prasmanan Alami Sayang 1 berdiri pada 1998. Selanjutnya warung kedua yang dilengkapi pusat oleh-oleh buka pada 2006. Sebelum membuka warung, pemilik lebih dulu berjualan di kios pasar Kecamatan Ngadirojo.

“Awalnya kakak saya ikut suami yang menjadi kontraktor di Kalimantan. Kemduian ketiak berbelanja sayura penjualnya memanggil pembeli dengan sebutan sayang. Nah, dari sinilah ide untuk membuat warung makan yang punya konsep berbeda dari lainnya ketika pulang kampung ke Wonogiri,” ujar Asih.

“Saat PPKM seperti ini kami buka dan tutup sesuai aturan dari pemerintah,” tandas dia.

Disinggung soal rencana membuka usaha sejenis di tempat lain, dia mengatakan, sementara ini belum terpikirkan. Pasalnya sang pemilik berpedoman membuat sesuatu itu mudah namun yag susah adalah mempertahankannya.

“Jadi tetap fokus di kuliner dengan mempertahankan ciri khasnya,” tutur dia. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com