Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kebakaran Masih Jadi Momok, Inilah Sederet Upaya Perhutani Demi Cegah Karhutla di Gunung Lawu

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan / pixabay

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kini masih menjadi momok yang harus diwaspadai dan diantisipasi oleh pemerintah dan masyarakat.

Kawasan Gunung Lawu, terutama wilayah Karanganyar turut menjadi konsentrasi Perhutani.

Asper BKPH Lawu Utara KPH Solo, Widodo, sebagaimana dilansir Tribunnews mengungkapkan beberapa upaya Perhutani yang dikerahkan demi melindungi hutan dan lahan Gunung Lawu wilayah Karanganyar.

  1. Menyiapkan stop kran di saluran sumber mata air.

Antisipasi pertama ini ditempuh guna memudahkan proses pemadaman api apabila terjadi karhutla. Hingga saat ini, dua stop kran telah disediakan pada sumber mata air yang lokasinya berada di sekitar Pos 1 dan Pos 3 pendakian Gunung Lawu jalur Candi Cetho.

“Kita targetkan, mencari sumber mata air yang besar. Kita buat 5-10 titik. Di Tengklik, Blumbang, Gondosuli (Kecamatan Tawangmangu) dan Anggrasmanis (Kecamatan Jenawi),” tutur Widodo sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Minggu (29/8/2021)

Saat karhutla terjadi, perusakan pipa saluran mata air dapat diminimalisir jika stop kran telah disebar ke beberapa titik wilayah.

  1. Bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk stakeholder.

Perhutani berencana menjalin kerja sama dengan masyarakat pengguna air, masyarakat peduli api dan pengelola jalur pendakian. Kerja sama dibangun guna menambah titik stop kran di beberapa lokasi. Saat ini, terdapat satu kantong penampung air di wilayah Tambak Kecamatan Ngargoyoso.

Pihak Perhutani juga telah bersurat kepada beberapa stakeholder seperti perangkat desa wilayah Tawangmangu, camat dan Polsek Tawangmangu.

“Kita kewaspadaannya (Karhutla) juga sosialisasi terus menerus ke masyarakat baik itu LMDH, kelompok pengguna air dan komunitas lain,” sambung Widodo.

  1. Memasang plakat berisi larangan pembakaran lahan dan membuat api unggun

Para pendaki, wisatawan, maupun warga lokal kerap kali melakukan tindakan yang memicu karhutla baik disengaja maupun tidak. Hal ini tentunya perlu diantisipasi dengan baik. Oleh sebab itu, Perhutani berusaha melakukan upaya preventif dengan memasang plakat larangan untuk dijadikan perhatian.

“Supaya tidak membuat api unggun dan membawa kompor sendiri (untuk memasak),” tegasnya

Pembukaan jalur pendakian Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar telah dilaksanakan. Perhutani juga telah berkoordinasi dengan pengelola basecamp pendakian agar mengingatkan para pendaki.

Di kawasan Gunung Lawu, luas lahan dan hutan yang berada di bawah pengawasan BKPH Lawu Utara berjumlah sekitar 5.820-an hektare. Tentu saja, Perhutani bersama berbagai pihak terus mengupayakan langkah preventif agar harta alam Gunung Lawu tetap terjaga. Linda Andini Trisnawati

Exit mobile version