Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kematian Orangtuanya Akibat Covid-19 Sempat Dirahasiakan, Bocah Yatim Piatu di Nglorog Sragen Sampai Mengira Ibunya Masih Dirawat di Rumah Sakit

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat mengunjungi Vino bersama dua anggota DPR RI di Kara Guest House. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis bocah jadi yatim piatu setelah ditinggal meninggal kedua orangtuanya akibat terpapar Covid-19 ternyata tidak hanya dialami oleh Alviano Dafa Raharjo (10) alias Vino.

Dua bocah di Sragen juga bernasib serupa dengan Vino yang sempat viral usai kehilangan kedua orangtuanya meninggal terpapar Covid-19 di tanah rantau Kutai Barat, Kalimantan.

Meski tak viral, dua bocah itu juga harus menerima takdir menjadi yatim piatu gegara wabah Covid-19.

Bahkan salah satu diantaranya bahkan sempat mengira orangtuanya masih dirawat karena tidak diberitahu kalau sudah meninggal dunia demi menjaga psikisnya.
Dua bocah malang itu masing-masing Heenglay Onglay A alias Lim (12) asal Dukuh Banyon RT 12/6, Kelurahan Kroyo, Karangmalang dan Rahmad Dyan Agasta alias Agas (12) asal Bulaksari RT 1/8, Kelurahan Nglorog, Sragen.

“Sama seperti Vino, Lim dan Agas ini dua-duanya juga yatim piatu setelah dua orangtua mereka meninggal karena Corona,” ujar PLT Kepala Dinsos Sragen, Yuniarti, Selasa (3/8/2021).

Lim dan Agas juga dihadirkan bersama Vino untuk ditemui Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Hotel Kara Guest House Sragen tadi siang.

Menurut Yuniarti, Lim sementara ikut simbahnya di kampung yang sama di Banyon. Sedangkan Agasnya juga ikut neneknya.

“Selama ini Mbahnya Lim itu dapat bantuan rutin lansia dari Dinsos. Kalau Agasta ikut Mbahnya juga,” terangnya.

Kisah Agasta lebih menyayat hati. Sebab ia tak sempat melihat kedua orangtuanya meninggal karena tengah menjalani isolasi sendirian di Technopark.

Saat isolasi itu, kedua orangtuanya dirawat di rumah sakit. Untuk menjaga kondisi psikisnya, kabar meninggalnya kedua orangtuanya sempat dirahasiakan.

“Saat isolasi sendirian di Technopark itu, Agas ini memang sengaja nggak diberitahu kalau orangtuanya meninggal. Setahunya bapak ibunya masih dalam perawatan di rumah sakit. Baru dikabari ketika dia sudah selesai isolasi. Bahkan waktu diantar untuk ke makam orangtuanya, dia masih berfikir orangtuanya dirawat,” tutur Yuniarti.

Lim dan Agas juga mendapat bantuan dari anggota DPR RI, Diah Pitaloka dan Ine yang tadi hadir langsung untuk menemui mereka bersama Vino.

“Jadi 3 anak di Sragen ini yang kehilangan bapak ibunya karena meninggal terpapar Covid-19,” imbuh Bupati Sragen. Wardoyo

Exit mobile version