Berdasarkan keterangan keluarga dan tokoh sekitar, Ki Joko Susilo lahir di Desa Mojopuro, Sumberlawang, Sragen tahun 1963 atau 58 tahun silam.
Ia mewarisi darah seniman wayang dari mendiang dalang kenamaan Ki Toto Carito (Dalang Ruwat Sepuh) asal Mojopuro.
Darah seni mendalang membuat Ki Joko kemudian malang melintang unjuk kebolehan ke berbagai negara. Kemudian ia menyambangi Selandia Baru pada tahun 1993 atau ketika berusia 30 tahun.
“Beliau adalah anak seorang dalang sepuh 7 keturunan. Bapaknya seorang dalang ruwat. Beliau 5 bersaudara laki-laki yang lahir paling tengah,” urai Agung.
Agung yang kebetulan tinggal tak jauh dari kediaman orangtua Ki Joko Susilo, menceritakan sosok Joko sebagai seorang yang cerdas.
Seperti diberitakan, nama Ki Joko Susilo mencuat setelah Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menyebut Joko sebagai satu dari empat WNI berkiprah hebat di Selandia Baru.
Lewat keahlian mendalang wayang kulit, Joko melanglang dunia dengan melakukan pementasan berbagai negara mulai di Selandia Baru, Eropa, dan juga Amerika Serikat.
Salah satu pementasan internasional yang sangat terkenal adalah pementasan wayang kulit dan gamelan di Kennedy Center, Washington D.C, pada tahun 2004 silam.
Ki Joko Susilo memiliki gelar doktor pada disiplin ilmu Etnomusikologi dari University of Otago, Selandia Baru.
Ia juga banyak mendapat kesempatan menjadi dosen tamu di universitas di berbagai negara. Mulai dari Indonesia, Inggris, Selandia Baru, hingga AS. (Wardoyo/bersambung)
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com