JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menkes Budi Gunadi Sebut Varian Delta Kini Bisa Diprediksi dari Swab PCR. Sudah Merambah 9 Provinsi, Kenali Ciri-Cirinya!

Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau ke lokasi isolasi terpusat pasien covid-19 di Technopark Sragen. Foto/Wardoyo
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyebaran varian delta saat ini sudah dapat diprediksi dari rata-rata angka CT value hasil tes swab PCR.

Indikatornya, daerah dengan rata-rata CT value rendah, kemungkinan besar sudah terpapar varian delta.

Budi mencontohkan daerah yang sudah dimasuki varian delta, misalnya, Provinsi Sumatera Barat, rata-rata CT value-nya 8,22.

Sebelum varian delta masuk, rata-rata CT yang paling rendah 12,15.

“Dari data itu kami bisa menduga bahwa daerah yang rata-rata CT minimalnya rendah itu kemungkinan sudah dimasuki Delta,” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Jumat, 9 Juli 2021 lalu.

Varian B.1.617.2 ini merupakan tiga dari empat Varian of Concern atau VoC yang telah terdeteksi di Indonesia.

Varian baru Covid-19 tersebut dinilai lebih cepat menular dan meningkatkan keparahan risiko terhadap pasien yang terpapar.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

“Ciri-cirinya, pasien sembuh lebih cepat, tapi meningkat keparahannya pun lebih cepat. Sehingga intervensi therapeutic atau perawatan di rumah sakitnya juga berbeda,” ujar Budi Gunadi.

Untuk mengantisipasi penyebaran semakin meluasnya varian ini pemerintah meminta CT value dimasukkan ke sistem Kementerian Kesehatan.

CT value adalah singkatan dari cycle treshold value. Ini merupakan jumlah siklus yang diperlukan pada pemeriksaan sampel sampai virus terdeteksi. Nilai CT ini berbanding terbalik dengan hasilnya.

Jika nilai CT rendah, berarti jumlah virus semakin banyak. Sebaliknya, jika nilai CT tinggi, berarti jumlah virus semakin sedikit.

Singkatnya, CT value sering disebut sebagai indikator jika seseorang masih bisa menularkan virus SARS-CoV-2 atau tidak.

Secara umum jika CT di bawah 29 maka orang tersebut dalam status positif kuat, virus dalam jumlah banyak dan mudah menular kepada orang sekitarnya.

Baca Juga :  Banjir dan Tanah Longsor di Bandung Barat, 9 Orang Hilang dan 300-an Warga Ngungsi

Kemudian jika nilainya antara 30-37 maka sedang. Kondisi ini mengurangi risiko orang tersebut menularkan virus kepada orang lain. Terakhir, jika antara 38-40 artinya tidak terdeteksi adanya RNA virus dan bisa dinyatakan negatif Covid-19.

Adapun sebelumnya, kasus delta hanya bisa dideteksi dari proses whole genome sequencing (WGS), sedangkan laboratorium dengan kelengkapan WGS sangat terbatas. Sehingga, sekuens yang diperiksa pun masih sedikit.

Data terakhir per 20 Juni, ada 436 kasus Varian Delta di 9 provinsi. Terbanyak di DKI Jakarta, 195 kasus, Jawa Barat 134 kasus, Jawa Tengah 80 kasus; Jawa Timur 13 kasus; Banten 4 kasus; Kalimantan Tengah 3 kasus; Kalimantan Timur 3 kasus; Sumatera Selatan 3 kasus; dan Gorontalo 1 kasus.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com