KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kehamilan AI (15) siswi kelas IX salah satu SMPN di Karanganyar akhirnya terungkap.
Siswi berparas cantik itu ternyata hamil oleh pacarnya yang diketahui merupakan lulusan SMP asal Jumantono.
AI dilaporkan sudah melahirkan seorang bayi melalui persalinan normal di rumah sakit RSUD Karanganyar.
AI menjalani persalinan secara normal pada Minggu (22/8/2021) pukul 18.30 WIB. Informasi yang dihimpun, AI melahirkan bayi perempuan berbobot 3 kilogram.
Kondisi AI dan bayinya dipastikan selamat dan sama-sama sehat. Kelahiran bayi dari siswi itu, langsung ditindaklanjuti oleh pihak sekolah.
Pihak sekolah mengutus guru bina kesiswaan untuk menjenguk AI di RSUD Karanganyar pada Senin (23/8/2021).
Di sana, ternyata ayah biologis si bayi juga ada dan menunggui proses persalinan.
Ia remaja lulusan SMP dari Polokarto, Sukoharjo yang berasal dari Jumantono Karanganyar.
“Kami dari guru BP dan wali kelas sudah ketemu AI. Dia sehat. Persalinan normal. Bayinya perempuan. Kulitnya mluntuh (putih bersih),” kata seorang guru SMPN tempat AI belajar yang namanya enggan disebut kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).
Ia menceritakan ada pasangan suami istri yang telah memiliki dua orang anak, menghendaki mengadopsi anak yang baru saja dilahirkan AI. Pasangan tersebut sempat menanyakannya ke dirinya.
“Saya persilakan langsung ketemu AI dan orangtuanya saja. Namun kelihatannya AI mau merawatnya sendiri. Pasangan itu punya dua anak yang semuanya disekolahkan di ponpes,” katanya.
Sebelumnya, AI sempat membuat geger setelah tiba-tiba diketahui hamil besar dan hendak melahirkan pada Minggu (23/8/2021).
Terkait kasus siswi itu, Kepala SMPN tersebut, DS saat dikonfirmasi wartawan tidak menampik jika AI merupakan siswi di sekolahnya.
Menurutnya, sekolah juga kaget dan tak menyangka dengan kabar siswinya melahirkan. Sebab selama hampir dua tahun pandemi dan belajar daring, pihak sekolah agak sulit memantau perkembangan AI maupun peserta didik lainnya.
“Mengenai AI yang hamil sampai melahirkan malah pihak sekolah tidak tahu menahu. Memang benar dia siswi di sini,” paparnya melalui sambungan telepon, Selasa (24/8/2021).
DS menguraikan selama pandemi, pembelajaran memang menerapkan sistem belajar dari rumah atau daring.
Pihak sekolah dan guru memang tidak menyelenggarakan KBM tatap muka di sekolah. Hal itu membuat sekolah dan guru tidak bisa secara intensif memantau perkembangan dan kondisi AI.
Mengenai tindak lanjut terhadap AI, ia akan membahasnya dengan para stakeholder sekolah. Opsi mengeluarkan siswi itu, menurut Drajat, juga bukan tindakan tepat.
“Lalu setelah dikeluarkan mau sekolah dimana. Kita juga enggak punya dasar mengambil tindakan tersebut. Kasihan masa depannya,” katanya. Wardoyo