Beranda Edukasi Kesehatan Nyeri Sendi Pasca Covid-19? Begini Cara Menyembuhkannya

Nyeri Sendi Pasca Covid-19? Begini Cara Menyembuhkannya

Ilustrasi nyeri sendi / Pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 masih saja menghantui diberbagai negara, khususnya di Indonesia. Semakin tingginya kasus positif Covid-19 bukan berarti tidak memungkinkan untuk memperoleh kesembuhan dari virus mematikan ini.

Namun, sembuh dari virus ini juga tidak menghindarkan dari risiko pasca sembuh dari Covid-19. Sebagian pasien yang dinyatakna sembuh dari Covid-19 mengeluhkan nyeri otot dan sendi dalam jangka waktu lama, bahkan bisa sampai sebulan.

Pakar Reumatologi asal India dr Parikshit Sagdeo, mengungkapkan bahwa ketika seorang pasien mendapatkan perawatan Covid-19, kebanyakan obat yang diberikan digunakan untuk mengobati rheumatoid arthrtis.

Banyak orang dan juga para klinisi menganggap bahwa seorang pasien yang telah sembuh dari Covid-19 dapat terhindar dari radang sendi.

“Tetapi kami melihat banyak pasien yang mulai menderita radang sendi selama fase pasca-Covid-19,” katanya sebagaimana dikutip dari Republika.co.id.

dr Parikshit juga menambahkan bahwa kondisi itu  dapat terjadi ketika tidak ada lagi infeksi dalam tubuh manusia. Hal ini bukan disebabkan karena obat Covid-19 yang diberikan, melainkan reaksi adanya perubahan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 ini. Itulah yang menyebabkan adanya peradangan sendi.

Selain itu, dr Saurabh Chahande juga mengatakan bahwa virus SARS-Cov-2 dapat menyebabkan gangguan rematik pada kebanyakan pasien Covid-19 sehingga kemungkinan adanya peningkatan rheumatoid arthritis pasca Covid-19 tidak dapat tehindarkan.

Nyeri sendi dapat menimbulkan rasa sakit pada persendian. Untuk itu, bagi pasien yang telah sembuh atau dalam masa pemulihan pasca Covid-19 dapat melakukan beberapa tips di bawah ini untuk mengatasi radang sendi yang dialami.

Baca Juga :  Serangkaian Tanda Awal Diabetes yang Muncul Saat Malam Hari

Pertama, mengelola berat badan. Berat badan sangat berdampak besar pada gejala radang sendi. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada persendian, terutama pada bagian lutut, pinggul, dan kaki.

American College of Rheumatology and Arthritis Foundation (ACR/AF) menyarankan untuk menurunkan berat badan, terutaka ketika mengalami osteroarthirits (OA) atau obesitas. Obesitas saat tulan rawan aus sangat berpengaruh pada pesendian yang menyebabkan tulang-tulang bergesekan, rusak, bahkan radang.

Menurunkan berat badan dapat meningkatkan mobilitas, mengurangi rasa sakit, dan mencegah kerusakan pada persendian. Menurunkan berat badan tak hanya dapat dilakukan dengan mengurangi porsi makan, tetapi dapat dilakukan dengan berolahraga. Berolahraga juga dapat menjaga sendi tetap fleksibel dna memperkuat otot-otot di sekitar persendian.

Kedua, terapi hangat dan dingin. Terapi ini mampu meredakan nyeri dan peradangan pada sendi. Terapi hangat dapat dilakukan dengan menggunakan air hangat ketika mandi di pagi hari untuk meringankan kekakuan setelah tidur.

Tak hanya dengan air hangat, ini juga dapat dilakukan dengan bantuan obat. Obat yang digunakan dapat berupa Capsaicin yang berasal dari cabai, biasanya digunakan untuk menjadi komponen obat dan krim topikal yang dapat memberikan kehangatan serta meredakan nyeri sendi.

Sedangkan, terapi dingin dapat dilakukan dengan menggunakan es atau sayuran beku yang kemudian dibungkus dengan handuk. Hal ini mampu membantu untuk meredakan nyeri pada sendi, pembengkakan, dan peradangan. Cukup letakkan es atau sayur beku yang dibalut dengan handuk di atas sendi yang mengalami peradangan.

Baca Juga :  Mengandung DHA, Pakar Gizi Sarankan Konsumsi Ikan

Terakhir, dapat melakukan akupuntur. Dengan metode akupuntur dapat mengalihkan energi dan memulihkan keseimbangan dalam tubuh, dan juga mengurangi nyeri pada sendi.

Meski tak ada cukup bukti mengenai hal ini, tetapi resiko bahayanya dianggap rendah. Jadi ketika ingin melakukan dengan metode akupuntur, pastikan melakukan akupuntur dengan ahli yang memiliki lisensi dan bersertifikat.

Jika metode-metode di atas masih belum dapat membantu meredakan nyeri sendi lebih dari empat pekan ketika pemulihan, pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter agar dapat mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hanifah Yulia Putri S