Beranda Daerah Karanganyar Penyekatan Bikin Pelaku Usaha Kesulitan, Bupati: Warga Perlu Cerdas Tafsirkan Kebijakan, Wisata...

Penyekatan Bikin Pelaku Usaha Kesulitan, Bupati: Warga Perlu Cerdas Tafsirkan Kebijakan, Wisata Silakan Jalan Terus

Penyekatan jalan oleh Polres Karanganyar / Foto ilustrasi: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polemik kekhawatiran para pelaku usaha wisata di Tawangmangu terhadap penyekatan jalan secara massif oleh polisi terus bergulir.

Pelaku usaha resah dan meminta  bantuan Bupati Karanganyar Juliyatmono MM mengambil opsi tegas atas penyekatan jalan tersebut, yang membuat Tawangmangu menjadi sepi dari kunjungan wisatawan.

Wakil Ketua Asosiasi Jasa Usaha Eko Wisata Tawangmangu Parmin (50) menjelaskan kebijakan penyekatan pada Minggu (22/8/2021) benar-benar membuat pelaku usaha wisata di Tawangmangu traumatis serta dilematis.

Di satu sisi, Bupati Karanganyar merespon permohonan pembukaan obyek wisata untuk buka kembali sebagai harapan baru ditengah nyaris matinya sektor wisara selama pandemi Covid-19.

“Kami tengah merumuskan sikap terhadap penyekatan jalan secara massif oleh polisi dan jika ini terus dilakukan polisi setiap hari Minggu maka pelaku usaha jelas kolap. Saya heran mengapa terjadi seperti ini dicekel  sirahe dihondeli buntute (dilepas kepalanya dipegang ekornya) sungguh dilematis,” tegasnya saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (23/8/2021).

Menurut Parmin pengusaha wisata Tawangmangu akan mencoba mencari solusi dengan melakukan audiensi dengan Polres Karanganyar agar tidak semena-mena melakukan penyekatan jalan karena hasilnya wisatawan takut trimo mundur dan yang menjadi korban adalah pelaku usaha wisata.

Sebab sudah pasti tiap ada penyekatan maka Tawangmangu sangat sepi tidak ada wisatawan yang melintas dan omzet penjualan jasa wisata anjlog menghujam.

“Ini tengah dirapatkan bagaimana solusinya yang jelas Bupati sudah melonggarkan wisata agar rakyat bisa hidup sedangkan tiba-tiba polisi datang menyekat jalan saat hari Minggu,” jelasnya.

Padahal menurut Parmin pelaku wisata di Tawangmangu sudah terbukti siap dengan standar prokes dan bertanggung jawab, namun lagi-lagi wisatawan dihambat masuk dengan adanya penyekatan jalan.

Sementara itu mendengar jeritan rakyat Tawangmangu tersebut Bupati Karanganyar Juliyatmono MM meminta pelaku usaha wisata harus cerdas menghadapi penyekatan jalan tersebut.

Apalagi Bupati tidak pernah membuat kebijakan untuk penyekatan jalan dengan tujuan agar recovery ekonomi semua sektor berjalan.

“Kami minta pelaku usaha wisata di Karanganyar harus cerdas menghadapi tantangan situasi sulit termasuk mendadak adanya penyekatan jalan,” ujarnya.

Bupati meminta para pengusaha bisa memaklumi polisi melakukan pembatasan dengan penyekatan, karena hal itu agar terkontrol karena itu ranah polisi namun yang penting pengusaha bisa mencari solusi lain karena penyakatan tidak disemua tempat.

“Bagi kami silahkan wisata jalan terus karena itu juga penting dan kami izinkan jika ada permohonan untuk dibuka,” jelas Bupati Juliyatmono secara taktis, Senin (23/8/2021).

Menurut Bupati, selama prosedur pengajuan permohonan pembukaan obyek wisata serta tempat jasa usaha wisata memenuhi persyaratan maka tetap akan diizinkan dan bupati pantang untuk menolak. Untuk itu Bupati menghimbau silahkan sebanyak banyaknya pelaku usaha wisata untuk mengsaukan permohonan buka kembali.

“Kami buka lebar izin pembukaan uji coba wisata selama memenuhi persyaratan karena kami juga bisa empati atas penderitaan warga dikawasan obyek wisata.Untuk itu jangan bingung dengan penyekatan jalan tapi tetaplah buka usaha Insya Alloh rezeki tetap datang,” ungkapnya.

Juliyatmono yang juga  Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah itu mengaku prihatin dengan liku-liku pelaku usaha wisata di Tawangmangu dan sekitarnya yang terseok-seok setiap kali mau buka usaha selalu mendapat cobaan.

Sebagai informasi Polres Karanganyar melakukan penyekatan jalan secara massif di Somokado Tawangmangu, Minggu (22/8/2021) tak pelak berdampak pengunjung ketakutan balik kanan.

Akibatnya Tawangmangu sepi dan ratusan pengusaha wisata meradang menyesalkan penyekatan tersebut. Beni Indra