Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Warga yang Jalani Isoter Dapat Prioritas Bed di Rumah Sakit Ketika Kondisinya Drop

Isoter

Pelepasan puluhan warga usai menjalani isoter di gedung PGRI Wonogiri. Dok. Kodim 0728

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Warga Wonogiri yang dinyatakan positif COVID-19 jangan ragu menjalani isolasi terpusat atau terpadu (isoter) di Gedung PGRI Wonogiri. Pasalnya mereka mendapatkan prioritas jika kondisinya memburuk.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri Adhi Dharma mengatakan para pasien yang menjalani isolasi di fasilitas isoter bisa mendapatkan prioritas saat kondisinya drop. Prioritas itu berupa mendapatkannya bed di rumah sakit rujukan COVID-19.

“Kadi bisa dapat prioritas di rumah sakit rujukan manapun di Wonogiri. Kita lihat keterisian bed juga sudah cukup rendah,” kata Kamis (12/8/2021) malam.

Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Pemkab Wonogiri (https://wonogirikab.go.id/informasi-corona/) hingga Kamis malam pukul 21.00 dari 397 bed isolasi, 207 terpakai dan 190 sisanya kosong. Sementara bed ICU Covid-19 total 41 bed terisi 33.

Adhi mengatakan, selama ini ada empat pasien yang menjalani isolasi di Gedung PGRI Wonogiri yang kondisinya memburuk dan dibawa ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit, kata dia, kondisi keempat pasien itu semakin membaik.

Dia menuturkan, warga yang ingin menjalani isolasi di fasilitas isoter bisa menghubungi Satgas di tingkat kecamatan. Selain itu, warga terpapar korona juga bisa menghubungi Satgas PPKM desa setempat.

“Nanti akan ada koordinasi dengan puskesmas. Diantar puskesmas kesini, kondisinya kan positif, proses rujukan kesini pakai protokol kesehatan,” jelas Adhi.

Sementara itu, pada Kamis malam 20 pasien di Gedung PGRI dipulangkan. Pasalnya, hasil tes RT-PCR mereka dinyatakan negatif korona. Dengan begitu, ada 32 pasien yang masih ada di fasilitas isoter.

Salah satu pasien yang pulang adalah Kepala Desa Pasekan Kecamatan Eromoko Sutaryo. Dia menjalani isolasi disana mulai 2 Agustus lalu bersama istri dan anak. Istri sudah sembuh dan anak CT valuenya juga sudah tinggi.

Sutaryo berharap bisa menjadi contoh, setidaknya bagi warganya untuk mau menjalani isolasi di fasilitas isoter. Pengakuannya, selama berada di isoter kesehatannya juga terus dipantau.

Kades Pasekan mengaku terpapar korona dari anggota keluarganya yang meninggal. Dia ikut merawat anggota keluarganya itu. Tapi untungnya tidak ada perangkat desa yang ikut kena, sudah dites dan negatif. Aris

Exit mobile version