Site icon JOGLOSEMAR NEWS

10 Korban Tewas dan 126 Orang Luka Ringan, Terjadi di Wonogiri ini Detailnya

Kecelakaan tunggal

Petugas meminta keterangan salah satu penumpang mobil naas yang mengalami kecelakaan di Gemantar Kecamatan Selogiri Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hanya dalam waktu dua bulan telah terjadi ratusan kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Wonogiri. Dari jumlah itu ada puluhan korban meninggal dunia.

Informasi yang diperoleh dari Satlantas Polres Wonogiri, Kamis (2/9/2021), selama Juli-Agustus tercatat 115 kejadian kecelakaan. Akibatnya, 126 orang mengalami luka ringan sementara 10 orang meninggal dunia.

Ratusan kejadian lakalantas itu juga mengakibatkan kerugian materiil sebanyak Rp 52,6 juta. Kecelakaan itu didominasi kendaraan roda dua.

“Kalau dari kami untuk pencegahan laka adalah dengan melakukan penindakan pelanggaran kasat mata maupun mobiling. Selain melakukan penindakan juga kita edukasikan dan beri sosialisasi protokol kesehatan,” beber Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Marwanto.

Mewakili Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto, dia menjelaskan, keterlibatan truk dalam sejumlah kecelakaan menjadi sorotan. Salah satunya adalah kecelakaan yang melibatkan truk di simpang empat Kajen atau tepatnya di Jalan Pelem II No.8 Lingkungan Kajen Kelurahan Giripurwo Kecamatan Wonogiri Kota Rabu (18/8) lalu. Pengendara motor yang terlibat kecelakaan dengan truk meninggal dunia.

“Memang ada perhatian khusus. Yang melibatkan truk juga terjadi di sekitar RSUD beberapa waktu lalu. Keterlibatan truk ini mengemuka pula dalam forum lalu lintas Wonogiri, hari ini ,” kata dia.

Informasi yang dihimpun, baru-baru ini ada tujuh kecelakaan. Tiga di antaranya mengakibatkan korban jiwa yang melibatkan kendaraan truk. Terbaru, kecelakaan di Jalan Raya Baturetno-Batuwarno tepatnya di Dusun Pagersari Desa Belikurip Kecamatan Baturetno Selasa (31/8) petang.

“Rata-rata karena human error. Misalnya di Baturetno itu karena tidak bisa menjaga jarak,” kata dia.

Di dalam forum, dibahas solusi yang diambil, khususnya untuk area Wonogiri Kota. Marwanto menuturkan, berdasarkan informasi dari Dinas Perhubungan, Jalan Lingkar Kota (JLK) bisa menjadi jalur angkutan berat. Namun, saat ini jalur itu belum bisa digunakan sebagai pengalihan kendaraan bermuatan berat srperti truk karena masih belum terdapat lampu penerangan jalan umum (PJU).

“Jadi nanti menunggu perkembangannya. Ke depan, truk tidak boleh lewat kawasan perkotaan atau jalan protokol di Wonogiri Kota. Dialihkan kesana. Intinya dalam forum tadi kita bahas pencegahan laka dan evaluasi, cari win-win solutionnya,” ujar dia. Aris

Exit mobile version