Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Atasi  Kekeringan di Boyolali, BPBD Gandeng Perguruan Tinggi

Bantuan air bersih untuk warga Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemkab Boyolali akan menggandeng perguruan tinggi (PT) untuk mengatasi masalah kekeringan. Sehingga ada solusi permanen agar kekurangan air bersih bisa ditangani secara permanen.

“Masalah kekeringan ini kan masalah klasik yang selalu muncul setiap musim kemarau,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBd Boyolali, Widodo Munir, Selasa (28/9/2021).

Meskipun diakui, untuk tahun ini sesuai perkiraan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masuk kemarau basah. Yakni musim kemarau namun, sesekali masih turun hujan. Sehingga dampaknya tidak terlalu berat.

“Namun, kami tetap mengirimkan bantuan air bersih.”

Total sebanyak 2.019 tangki air bersih akan disalurkan pada empat kecamatan yang masuk daftar darurat kekeringan. Yaitu,  Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamudro, Kemusu, Musuk dan Tamansari.

“Sedangkan Selo berhasil keluar dari daerah rawan kekurangan air bersih, karena mereka mampu mengelola sumber air.”

Hal tersebut menjadi perhatian, karena daerah rawan kekeringan didominasi wilayah utara. Karena hanya mengandalkan air hujan. Termasuk daerah Tamansari dan Musuk cenderung menadah air hujan. Hal tersebut sesuai dengan hasil asesmen dari BPBD.

“Untuk itulah, kami akan menggandeng PT untuk menyelesaikan persoalan ini. Kalau di lereng Merapi-Merbabu seperti Selo, Musuk dan Tamansari masih dimungkinkan untuk mencari sumber air. Tapi di daerah utara, akan dicari solusinya bersama PT.” Waskita

Exit mobile version