JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Bahaya Kecanduan Game Online dan Tanda-tandanya, Diantaranya Mudah Marah, Mengucapkan Kata Kotor dan Emosional

Ilustrasi kecanduan geme online. pixabay
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Game online merupakan sarana hiburan bagi sebagian besar anak-anak dan remaja saat ini. Di masa pandemi salah satu hiburan favorit bagi remaja dan anak-anak adalah game online.

Tak jarang, mereka akan menghabiskan waktu berjam-jam di depan lahyar hanya untuk bermain game online.

Fenomena kecanduan game online ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan tubuh dan psikologis. Lantas, apa saja dampak kecanduan bermain game online?

Dilansir dari Jurnal Buletin Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), game online merupakan sebuah permainan yang dapat dimainkan oleh banyak orang dalam waktu bersaman dengan memanfaatkan koneksi internet.

Usia remaja merupakan kelompok yang rentan mengalami kecanduan game online dibandingkan dengan orang dewasa.

Hal ini disebabkan karena remaja berada dalam periode ketidakstabilan sehingga mudah terjebak ke dalam hal-hal baru.

Baca Juga :  Keseringan dan Terlalu Lama Main Gawai Bisa Picu Saraf Kejepit, Lho!

Dilansir dari berbagai sumber, berikut dampak dari bermain game online ditinjau dari beragam aspek kehidupan.

Aspek Kesehatan
Melansir laman sehatneeriku.kemenkes.go.id, game online dapat menurunkan kinerja otak, salah satunya kesulitan mengatur perilaku impulsive (menahan diri). Selain itu fungsi-fungsi otak lainnya seperti fungsi atensi (fokus pada suatu hal), fungsi eksekutif (melakukan dan merencanakan tindakan), dan fungsi inhibisi (kemampuan membatasi) juga mengalami gangguan.

Aspek Psikologis
Beberapa game online menyajikan adegan kekerasan di dalamnya, seperti berkelahi, membunuh, dan menembak. Mengutip dari Jurnal Buletin Psikologi UGM edisi 2019, kondisi tersebut memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap alam sadar remaja. Gejala seperti mudah marah, mengucapkan kata kotor, emosional, merupakan tanda-tanda kecanduan game online.

Aspek Sosial
Dijelaskan dalam Jurnal of Educational Review and Research edisi 2020, bermain game online mengurangi intensitas remaja untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat menimbulkan kesulitan ketika dituntut untuk bersosialisasi secara langsung di kehidupan nyata. Game online juga meningkatkan sikap antisosial karena tidak mempunyai rasa untuk berbaur dengan masyarakat.

Baca Juga :  Cegah Microsleep dengan 5 Minuman Ini

Aspek Keuangan
Dilansir dari Jurnal Buletin Psikologi UGM edisi 2019, fitur game online menuntut pemainnya untuk membeli voucher atau koin agar tetap bisa menikmati layanannya. Biaya yang dibutuhkan pun tidak sedikit sehingga banyak dari remaja melakukan tindak kriminal mulai dari mencuri, menipu, hingga berbohong kepada orang tua agar dapat memainkan game online.

Aspek akademik
Performa akademik dapat menurun bagi remaja yang gemar bermain game online secara berlebihan, sebagaimana dijelaskan dalam laman repository.ar-raniry.ac.id. Daya konsentrasi juga menurun sehingga membuat remaja kesulitan menyerap materi dari guru atau pengajar.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com