JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

CSIS: Komunikasi Politik yang Dilakukan Airlangga Sangat Strategis

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di sela-sela acara Haul Kia Ageng Gribig di Jatinom, Klaten / Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah arah dukungan politik yang belum jelas, maka komunikasi politik yang dikembangkan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan tokoh-tokoh bangsa dan petinggi Parpol lain dinilai sangat strategis.

Penilaian itu disampaikan oleh Arya Fernandes, Head of Department of Politics and Social Change at Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Dia menyampaikan hal itu, menanggapi momentum pertemuan Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam dua hari kemarin.

“Dalam kondisi seperti itu, komunikasi politik yang dilakukan Airlangga memiliki nilai yang sangat strategis,” ujar Arya, seperti dikutip dalam pernyataan kepada Joglosemarnews.

Lebih lanjut Arya mengatakan, komunikasi lintas partai seperti itu memang harus menjadi agenda politik yang konsisten bagi Airlangga, karena bisa mendongkrak elektabilitas.

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Klaten, kemudian Airlangga juga olahraga pagi bareng Muhaimin Iskandar di Jakarta Sabtu pagi kemarin.

“Semakin sering mereka bertemu, maka di tingkat pemilih, di bawah, juga semakin baik dan tidak terpolarisasi. Masyarakat melihat mereka bisa berkomunikasi, meski suatu saat juga berkompetisi,” kata Arya, Minggu (26/9/2021).

Baca Juga :  Ketum PPP Hadir di Halalbihalal Golkar, Isyarat Gabung Kubu Prabowo?

Menurut Arya, langkah Airlangga tersebut ditujukan Pertama, untuk membaca kemungkinan-kemungkinan membentuk koalisi.  Kedua, mencari chemistry di antara tokoh-tokoh tersebut. Ketiga, mencari kesamaan platform, pandangan dan kebijakan.

Golkar sendiri dalam agenda Pilpres 2024 nanti memang diuntungkan, karena memiliki kira-kira 14% kursi di DPR, sehingga hanya butuh sisa 6% untuk mencalonkan presiden.

Kondisi tersebut membuat Golkar dan Airlangga sebagai partai dan figur yang “seksi”, karena memiliki posisi tawar yang sangat tinggi.

“Airlangga saya kira punya peluang untuk bisa maju dan bertemu banyak tokoh,” kata Arya.

Menurut hitungan politik, jelasa Arya, saat ini waktunya sudah sangat dekat untuk mulai membuat strategi dan program menuju 2024. Sehingga sangat wajar jika aktivitas politik dari tokoh seperti Airlangga ini mulai ditingkatkan.

“Saat ini waktu yang ideal dan pas untuk melakukan mobilisasi politik, seperti yang dilakukan Airlangga. Semakin dini, calon itu melakukan sosialisasi politik ke publik, maka semakin baik pula bagi masyarakat,” tutur Arya.

Mengapa, karena masyarakat menjadi tahu apa program dari Airlangga yang ingin maju di Pilpres 2024 nanti.

Baca Juga :  Anggap Sebagai Pihak Berperkara, Otto Hasibuan: Megawati Tidak Tepat Sebagai Amicus Curiae

Selain itu, komunikasi seperti itu akan memberikan kesempatan bagi Menko Perekonomian RI tersebut untuk bertemu dengan banyak orang dan menjalin komunikasi politik.

Bahkan, sangat potensial untuk terus meningkatkan elektabilitasnya melalui sosialisasi.

Di 2024, Arya melihat faktor partai menjadi sangat penting. Apalagi tidak ada calon petahana, karena Presiden Joko Widodo secara konstitusi tidak bisa dicalonkan lagi, karena sudah dua periode.

Selain itu, tokoh-tokoh populer, umumnya tidak memiliki dukungan partai yang secara tegas mendukung mereka. Misalnya, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.

Sementara itu, tokoh yang benar-benar dominan dengan memiliki elektabilitas di atas 30 persen juga tidak ada.

Faktor-faktor itu membuat posisi partai sangat strategis.

Arya sendiri menilai, Ganjar masih menunggu peluang untuk dicalonkan oleh PDIP. Namun, jika tidak ada kepastian atau lama didapatkan, tidak tertutup kemungkinan Ganjar bisa nyebrang atau pindah ke partai lain.

Hal itu membuat komunikasi dengan Airlangga pantas dimaknai untuk berkoalisi di Pilpres 2024, tanpa harus mempertimbangkan dukungan PDIP melainkan bisa dengan partai lain. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com