KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Guna mencegah paham radikalisme, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Karanganyar, Jateng menggunakan formula baru berupa moderasi agama.
Yakni, mengarahkan modernisasi pada pengikut agama agar bisa lebih luwes tidak ekstrim berpandangan dalam hidup bernegara.
Formula baru itu diyakini lebih up date dan menyasar guna mengarahkan pemeluk agama apapun di Karanganyar untuk tetap moderat memandang hubungan operasional tentang NKRI, Pancasila dan agama.
Dengan begitu tidak ada para pemuk agama bisa memahami bahwa tidak ada pertentangan antara tiga hal tersebut.
Kepala Kementrian Agama Kemenag Kabupaten Karanganyar Wiharso mengatakan moderasi agama lebih pada pengikutnya agar bisa menselaraskan hubungan tiga hal tersebut.
“Dalam hal ini yang dimoderatkan bukan agamanya tetapi mindset atau pola pikir pemeluk agamanya,” ujarnya di sela pertemuan FKUB Karanganyar dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Rabu (15/9/2021).
Wiharso menjelaskan, potensi pemahaman radikal dalam agama itu bukan hanya terjadi pada satu aliran agama saja, tetapi hampir di semua pengikut agama juga berpotensi terjadi pemahaman radikal yang mana endingnya bisa bergesekan dengan pemahaman terhadap Pancasila dan NKRI.
“Sedangkan kita semua sepakat bahwa Pancasila dan NKRI itu sudah final dan disatu sisi agama juga final dengan substansinya,” ujarnya.
Untuk itu formula moderasi agama ini terus digenjot disosialisasikan di Karanganyar dengan cara salah satunya menemui seluruh ormas keagamaan yang ada di Karanganyar.
Sementara itu Kepala Kesbangpolinmas Karanganyar Bambang Sutarmanto mengatakan selaku wakil dari pemerintah pihaknya mendorong formula baru tersebut karena diyakini lebih lunak dibandingkan dengan pola lama dalam rangka mencegah paham radikalisme.
“Kami hanya mensupport FKUB untuk melakukan kegiatan pencegahan paham radikalisme di Karanganyar,” ujarnya, Rabu (15/9/2021) di sela acara tersebut.
Terpisah Ketua PDM Karanganyar Samsuri menyambut baik silaturahmi yang dilakukan FKUB terhadap semua ormas yang ada di Karanganyar.
“Muhammadiyah bisa memahami dan mendorong formula yang dikembangkan oleh FKUB Karanganyar dalam rangka mencegah paham radikalisme,” ungkapnya.
Ketua PCNU Karanganyar, Khusaini Hasan mengatakan potensi radikalisme berbasis pemahaman agama bisa terhafi disemua agama sehingga pengikut agama perlu diberikan wawasan.
“Jangan salah ya yang dimoderasi itu bukan agamanya tapi pengikut agama,” tandasnya. Beni Indra