BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Data memprihatinkan diungkap Komunitas Sahabat Kapas yang konsentrasi dalam pendampingan anak bermasalah hukum.
Ternyata, 900 anak yang mendekam di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) se Jateng, 100 persen pernah mengalami kekerasan di dalam keluarganya.
Data itu diungkap dalam edukasi calon pengantin se- Kecamatan Cepogo, Kamis (9/9//2021). Kegiatan di aula Kantor Kecamatan Cepogo itu digelar bersama Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.
Sebanyak 20 orang calon pengantin se Kecamatan Cepogo mengikuti edukasi pra nikah selama tiga hari.
Kepada wartawan, Direktur Sahabat Kapas Dian Sasmita menjelaskan, kekerasan pada anak tidak hanya pada fisik, namun, juga verbal dan psikis. Seperti diabaikan, diejek atau perundungan dan lainnya.
Sehingga berdampak psikologis yang besar pada pertumbuhan anak. Bahkan nilai-nilai dalam keluarga tersebut akan terus dibawa. Ketika kekerasan dialami anak saat kecil, akan memunculkan trauma.
“Bahkan trauma itu akan muncul secara bawah sadar pada perilaku anak. Mereka termasuk anak rentan yang jarang mendapat kasih sayang orangtua,” katanya.
Dijelaskan, trauma psikis akan meruntuhkan kekuatan mental anak. Bahkan menyebabkan ketidakstabilan emosi. Tak jarang anak justru melalukan kenakalan yang membuat anak berhadapan dengan hukum. Data dari Rumah Kapas, tercatat 70 anak di Jawa Tengah
“Dari 900 anak yang kami dampingi sejak 2019, 100 persen pernah mengalami kekerasan oleh orangtua.”
Untuk itulah, maka sangat penting melakukan edukasi sejak dini pada calon orangtua. Harapannya, para calon orangtua ini bisa mengasuh anak tanpa kekerasan. Dia berharap edukasi ini mampu membangkitkan kesadaran para calon orang tua. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















