SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi sampai saat ini belum selesai. Dan, virus Covid-19 diyakini tidak bisa hilang secara total. Lantaran itulah yang dapat dilakukan hanyalah mengendalikan virus tersebut agar tidak melonjak tajam.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, selaras dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi, masyarakat diminta untuk tetap waspada, meski angka kasus terus menurun,” ujar Airlangga Hartarto seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinayor Bidang Perekonomian itu menjelaskan, Pemerintah melakukan peninjauan terhadap PPKm luar Jawa-Bali setiap dua pekan sekali. Namun evaluasi tetap dilakukan setiap minggu bersama seluruh jajaran di pusat dan daerah
Merujuk pada hasil evaluasi yang telah dilakukan tersebut, Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan PPKM di luar Jawa – Bali dari tanggal 7 s/d 20 September 2021.
Cakupannya untuk Kabupaten/Kota di Luar Jawa-bali adalah sebagai berikut:
- PPKM Level 4 akan diterapkan pada 23 Kab/Kota (turun dari sebelumnya 34 Kab./ Kota):
15 Kab./Kota (dari 34 PPKM Level 4 sebelumnya) yang
belum turun/masih di Level 4
8 Kab/Kota yang baru mengalami kenaikan dari Level
3 ke Level 4
- PPKM Level 3: diterapkan pada 243 Kab./Kota (turun dari sebelumnya 303 Kab./Kota)
- PPKM Level 2: diterapkan pada 118 Kab./ Kota (naik dari sebelumnya 48 Kab./ Kota)
- PPKM Level 1: diterapkan pada 2 Kab./ Kota (naik dari sebelumnya 1 Kab./ Kota).
Menko Airlangga melanjutkan, secara nasional, jumlah Kasus Aktif per 5 September mencapai 155.519 kasus (3,8%), dengan Tingkat Kematian (CFR) sebesar 3,29% dan Tingkat Kesembuhan (RR) sebesar 92,94%.
Sedangkan provinsi di luar Jawa-Bali yang memiliki Kasus Aktif terbesar adalah Sumatera Utara (19.136 kasus), Papua (12.491 kasus), Aceh (6.692 kasus), Kalimantan Timur (5.344 kasus) dan Sumatera Barat (4.416 kasus).
Situasi jumlah kasus aktif dibandingkan dengan awal Level PPKM (9 Agustus 2021), per 5 September secara nasional mengalami penurunan sebesar -65,33%.
Untuk per Wilayah (Pulau) di luar Jawa-Bali, penurunan tertinggi terjadi di Nusa Tenggara, yakni sebesar -73,76%. Sedangkan yang terendah penurunannya adalah di Maluku-Papua yang turun sebesar -28,77%.
Bagiamana ditinjau dari sisi mobilitas penduduknya? Menko Airlangga memaparkan, bahwa di luar Jawa-Bali masih terdapat 8 Kab/Kota yang naik mobilitasnya (indikator Hitam).
Daerah itu mencakup Jambi, Bandar Lampung, Sumba Timur, Kupang, Jayapura, Pekanbaru, Pematang Siantar dan Padang.
Sedangkan yang sudah turun mobilitasnya, namun <10% (indikator Abu-abu) terdapat 7 Kab/Kota. Karena itu pada 15 Kab/Kota perlu dilakukan pengendalian atas mobilitas penduduk demi mengendalikan laju kenaikan kasus Covid-19.
Karena itulah, menurut menko Airlangga, proses vaksinasi akan terus digencarkan di luar Jawa-Bali. Termasuk, salah satunya untuk mendukung persiapan PON di Papua, terutama di 5 Kabupaten/Kota yang menjadi venue dan penunjang PON XX yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke dan Keerom.
“Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri akan dikerahkan untuk mencapai target vaksinasi,” ucap Menko Airlangga.
Hasilnya pun cukup menggembirakan, karena capaian vaksinasi di kelima Kab/Kota tersebut telah melebihi rata-rata nasional.
Bahkan di Kota Jayapura, Mimika dan Merauke telah melebihi 50% Dosis-1. Selain itu, terkait dengan tingginya kasus aktif di Papua, akan segera dilakukan pengecekan kembali dan cleansing data.
Pasalnya, berdasarkan data di Kemenkes, dari Kasus Aktif sebesar 12.491 kasus, tercatat sekitar 6.900 kasus aktif yang sudah > 21 hari.
“Angka kasus aktif masih mengalami kenaikan, namun diindikasikan terdapat sekitar 6.900 kasus di antaranya belum diperbaharui statusnya setelah lebih dari 21 hari, sehingga data ini perlu segera di-update,” jelasnya.
Sementara itu, pada Kabupaten/Kota di Luar Jawa-Bali yang telah mencapai >50% vaksinasi Dosis-1, akan dilakukan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk digital tracing dan screening (venue check-in) di beberapa tempat/fasilitas publik. Kelima kota tersebut adalah Banda Aceh, Jambi, Kupang, Palangkaraya, dan Batam.
Mengenai Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Warung (BT-PKLW) yang akan diberikan kepada 1 juta PKL dan Pemilik Warung, menurut Airlangga, program tersebut sudah mencapai progres yang baik.
Pemerintah telah menyelesaikan berbagai aturan dan pemenuhan administrasi penganggaran, sehingga bantuan akan dapat segera disalurkan kepada masyarakat sasaran. Menurut rencana, masing-masing akan menerima Rp 1,2 juta yang disalurkan oleh TNI/Polri.
Dijelaskan, kriteria PKL dan Pemilik Warung yang dapat menjadi penerima adalah bukan penerima BPUM dan mempunyai lokasi usaha di wilayah PPKM Level 3 atau 4. Menurut rencana, peluncuran awal program tersebut akan dilakukan pada minggu ini, yaitu hari Kamis (9/9/20210 di Medan, Sumatera Utara. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















