Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pandemi Masih Melanda, Kebutuhan Dapur dan Jasa Pendidikan Pun Jadi Bidikan Produsen Gadget

Ilustrasi / pexels

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 telah memaksa para pelaku ekonomi putar otak agar bisnis mereka tetap bisa berlangsung selama masa pandemi.

Tidak hanya pengusaha kecil yang terdampak, tetapi perusahan besar turut terseret dampak pandemi ini.

Inovasi terhadap produk perlu dilakukan mengikuti kebutuhan masyarakat selama pandemi Covid-19.

Seperti halnya yang dilakukan oleh perusahan gadget Olike yang mulai menjamah pasar pendidikan hingga kebutuhan dapur.

Masa Pembatasan Pemberlakuan Masyarakat (PPKM), masyarakat dipaksa banyak menghabiskan waktu dan kegiatan di rumah.

Segala aktivitas yang dilakukan di rumah perlu ditunjang dengan segala kemudahan dan kepraktisan.

Di sektor pendidikan baik siswa dan guru dituntut memiliki alat komunikasi yang memadai agar pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Juga tidak dapat dipungiri di masa PPKM ini banyak orang yang terbiasa dengan dunia dapur. Demi memastikan makanan yang dikonsumsi keluarga terjamin kebersihannya mau tidak mau harus masak sendiri.

Public Relations Olike Anthony Roderick seperti dilansir dari Liputan6.com, Senin (20/9/2021) mengatakan bahwa perusahan telah membaca situasi PPKM dimana kebutuhan masyarakat terhadap akses jasa pendidikan semakin meluas.

“Olike menghadirkan mainan edukasi dengan inovasi tinggi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar, terutama pembelajaran jarak jauh, produk Edutab E1 dan E3,” kata Anthony, Senin (20/9/2021).

Ia melanjutkan, selain jasa pendidikan ia dan perusahan juga berusaha menghadirkan produk pintar peralatan rumah tangga yang khusus untuk keperluan dapur.

Olike pun mengeluarkan berbagai bentuk peralatan dapur seperti air fryer, breakfast sandwich maker, electric lunch box, smart rice cooker, coffee maker, hand mixer, blender, hingga oven elektrik.

Sebagai produsen gadget ia belajar cukup banyak mengenai perkembangan dunia teknologi. Hal itu salah satunya dimanfaatkan dalam menciptakan produk pelengkapan dapur.

Misalnya saja air fryer, alat penggorengan tanpa minyak dan mengahasilkan olahan makanan yang sehat.

Minimnya aktivitas di luar rumah dan aktivitas fisik yang terbatas membuat orang-orang sebisa mungkin mengkonsumsi makanan yang baik untuk tubuh mereka.

“Fitur automatic power off yang dapat menghentikan pengoperasian otomatis saat keranjang ditarik keluar juga bisa ditemukan di produk ini,” terang Anthony.

Rentang harga yang ditawarkan untuk produk-produk pintar khusus dapur tersebut dibanderol antara Rp 335.000 – Rp 775.000.

Produk-produk dapur yang ramah dan mempermudah aktivitas selama PPKM tentu dicari banyak orang.

Hal itu menjadi persaingan dunia bisnis yang menuntut pemiliknya untuk terus melakukan inovasi.

Dengan mempermudah dan mempercepat kerja manusia, maka akan semakin banyak pula orang-orang yang mencarinya. Sri Rejeki

Exit mobile version