JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Pelajar SMP Wonogiri Divaksin COVID-19, Pertanda Pembelajaran Tatap Muka Bakal Segera Diterapkan?

Vaksin
Seorang pelajar disuntik vaksin COVID-19 di Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab dan Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri saat ini terus menggenjot vaksinasi pelajar. Setelah pelajar di tingkatan SMA sederajat, kini giliran pelajar putih biru alias SMP yang divaksin.

Namun demikian Pembelajaran Tatap Muka alias PTM hingga kini belum juga diterapkan. Hanya saja vaksinasi kalangan pelajar merupakan salah satu persiapan menuju PTM.

“Pekan ini sudah mulai menyasar ke pelajar SMP,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, baru baru ini.

Disampaikan, jumlah pelajar SMP di Wonogiri, baik negeri maupun swasta yang menjadi sasaran vaksin berjumlah sekitar 80.000 lebih. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan total siswa SMA sderajat yang ada di Wonogiri.

“Dengan jumlah sebanyak itu, stok vaksin yang kami miliki cukup. Karena baru saja Wonogiri menerima 14.000 vial vaksin Sinovac. Berarti bisa digunakan untuk 140.000 dosis,” ungkap dia.

Sementara jumlah pelajar SMA sederajat sekitar 32.000 anak. Vaksinasi serentak dilakukan di 25 kecamatan yang ada di Wonogiri.

“Kami targetkan untuk vaksinasi pelajar SMP itu bisa selesai satu pekan,” kata dia.

Setelah vaksinasi untuk pelajar selesai, kata Joko Sutopo akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan pihak terkait dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan PTM. Di sisi lain pihaknya berharap level PPKM di Wonogiri bisa bertahan kuning bahkan bisa hijau.

Baca Juga :  1 Meninggal Tenggelam di Embung Galmojo Sambiroto Pracimantoro Wonogiri

Terkait pelaksanaan PTM di SMA sederajat, jika mundur, selambat-lambatnya atau paling lama satu pekan setelah seluruh pelajar SMA sudah divaksin. Sebab pihaknya perlu berdiskusi dengan sejumlah pihak. Perlu ada jaminan dari guru dan entitas terkait dan kepastian dari orangtua siswa.

“PTM bukan soal spekulasi. Kalau syarat objektifnya terpenuhi, vaksin, masker dan fasilitas siap, kami dorong untuk gelar PTM,” beber Bupati.

Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 1 Wonogiri, Sri Nuryati, mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan kepada siswa yang akan mengikuti vaksinasi. Adapun pelajar di sekolah itu sebanyak 900 siswa.

Pendataan itu terkait ada tidaknya siswa yang mempunyai penyakit komorbid atau bawaan. Hal itu langsung ia sosialisasikan kepada seluruh guru yang ada di sekolahnya.

Saat vaksinasi berlangsung, para wali kelas dan guru lain diperintahkan untuk mendampingi siswa.

“Yang punya komorbid tidak banyak. Untuk kapan harinya kami masih menunggu. Info yang kami terima, jika pelajar SMA selesai gantian ke siswa SMP. Tapi pendataan semua sudah siap,” tandas Sri.

Langkah Pemkab yang menyiapkan segala sesuatunya menuju PTM itu mendapat apresiasi dan dukungan penuh kalangan legislator. Secara terang-terangan Ketua DPRD Wonogiri Sriyono menyatakan sepakat dengan langkah Pemkab Wonogiri yang tak tergesa-gesa dalam menggelar PTM.

Baca Juga :  Sajian Istimewa, Masakan yang Cocok Disajikan saat Lebaran 2024, Dijamin Menggugah Selera Tamu

“Banyak hal yang perlu disiapkan agar PTM nantinya bisa diselenggarakan dengan aman. Saat ini pun vaksinasi bagi pelajar SMA sederajat digencarkan.
Saya setuju kalau siswanya ini divaksin terlebih dahulu, baru setelah itu PTM,” kata Sriyono.

Menurut Sriyono, vaksinasi bagi pelajar perlu digenjot sehingga memunculkan kekebalan komunitas di lingkungan sekolah. Saat PTM digelar di masa pandemi ini, kata dia, memang harus dilakukan dengan hati-hati.

“Selain dari siswanya, sekolah juga harus menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung protokol kesehatan. Jadi nanti saat sudah PTM bisa dikatakan amanlah untuk semuanya,” beber Sriyono.

Karena itu, dia juga berharap sekolah benar-benar mempersiapkan metode pembelajaran daring yang baik supaya siswa bisa mencerna materi.

Sriyono juga mengkhawatirkan berbagai dampak yang terjadi apabila anak-anak tidak masuk sekolah. Salah satunya adanya potensi lost generation.

“Anak-anak nanti kompetisinya bisa susah (di dunia kerja). Tapi memang kita harus berhati-hati saat akan melakukan PTM. Salah satunya vaksinasi dengan sasaran pelajar SMA sederajat ini saya sepakat,” kata Sriyono.

Sriyono mengatakan jika PTM bakal dibuka secara bertahap siswa yang mengikuti PTM bisa diatur. Untuk siswa yang akan lulus bisa mendapatkan prioritas untuk mengikuti PTM sehingga materi yang didapatkan lebih baik. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com