Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pfizer dan BioNTech Klaim Vaksin Produknya Aman untuk Anak Usia 5-11 Tahun

ilustrasi / pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech dan Amerika Serikat, Pfizer baru-baru ini menyebut vaksin BioNTech-Pfizer yang mereka produksi aman dan efektif untuk anak-anak usia 5-11 tahun.

Kedua perusahaan tersebut mengumumkannya ketika meningkatnya kasus positif Covid-19 di kalangan anak-anak  di Amerika Serikat dan negara bagian lain di dunia.

Dalam pernyataannya, BioNTech dan Pfizer mengatakan vaksin mereka bisa ditoleransi dan menghasilkan respons antibodi yang kuat pada anak-anak.

Seperti dikutip dari tempo.co (21/09/2021),

“Pada peserta berusia 5-11 tahun, vaksin itu aman, dapat ditoleransi dengan baik, dan menunjukkan respons antibodi penetralisir yang kuat,” ujar pihak BioNTech yang berbasis di Jerman dan raksasa farmasi Amerika Pfizer.

Data uji coba vaksin BioNTech-Pfizer pada lebih dari 2.200 anak akan segera diserahkan ke badan pengatur di Uni Eropa, Amerika, dan bagian lain dunia.

“Ada lebih dari 2.200 anak ikut serta dalam uji coba,” katanya lagi.

Dalam uji coba tersebut, anak-anak mendapatkan suntikan dosis vaksin yang lebih sedikit, yakni 10 mikrogram dengan dua kali suntikan yang berjarak 21 hari.

Efek samping yang ditimbulkan pada anak-anak relatif lebih ringan karena faktor dosis yang lebih sedikit, seperti lengan yang sakit atau pegal-pegal.

“Sejak Juli, kasus Covid-19 pada anak-anak telah meningkat sekitar 240 persen di Ameria,” ujar Albert Bourla selaku CEO Pfizer.

Menurutnya, langkah yang dilakukan perusahaannya tersebut bertujuan untuk memperluas perlindungan yang diberikan oleh vaksin kepada populasi yang lebih muda.

Penggunaan vaksin BioNTech-Pfizer untuk anak-anak berusia 12 tahun sendiri sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA).

Uji coba vaksin terhadap anak-anak juga sudah dilakukan oleh produsen vaksin lain seperti Moderna dan Johnson&Johnson.

Vaksin untuk anak-anak ini akan memudahkan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di seluruh dunia.

Kebanyakan negara barat belum mau memberikan vaksin kepada anak-anak sebab kurangnya data mengenai keamanan dan kemanjuran vaksin terhadap anak-anak. Chairul Roziqi Putra

Exit mobile version