Ke depan, pihaknya juga siap merintis kios pertanian milik partner dan rekanan di daerah yang nantinya menjadi penyedia saprodi pertanian hingga jasa pemakaian mesin berteknologi.
Misalnya petani membeli pupuk atau pestisida, dan meminta sekalian disemprotkan, maka bisa disemprot pakai mesin drone sprayer yang tersedia.
“Kebetulan kita ada aplikasi online namanya Semaai. Di Jawa Tengah sudah ada 2 lokasi kantor yakni di Soloraya dan Pati Demak,” jelasnya.
Kades Bendungan, Agus Sulton menyambut baik kemitraan dan tawaran kerjasama teknologi pertanian modern tersebut. Menurutnya, di era saat ini, teknologi menjadi suatu keniscayaan termasuk di dunia pertanian.
“Harapan kami dari pemerintah desa petani tidak harus monoton, petani harus milenial karena kita sudah ketinggalan jauh dari Thailand dan negara lain yang banyak menerapkan teknologi. Makanya adanya pendampingan dari PT ini sangat membantu petani kita untuk menekan biaya dan sangat bermanfaat,” ujarnya.
Petugas penyuluh lapangan (PPL) Desa Bendungan, Joko Santoso juga mendukung penerapan pertanian berbasis modern dan kemitraan yang ditawarkan PT tersebut.
Menurutnya hal itu dirasa akan sangat membantu petani dalam mengelola pertanian dan meningkatkan produksi.
“Dengan peralatan modern, akan lebih efisien dan efektif dalam pengaplikasian pestisida dan bermanfaat bagi petani. Selama ini kendala petani kan mayoritas di biaya. Kalau menggunakan alat drone misalnya, akan lebih efektif dan efisien,” urainya.
Meringankan Biaya Saprodi
Konsultan PT dari Jakarta, Steven menambahkan secara singkat, kehadirannya bersama PT lain itu untuk
mengkampanyekan kepada petani agar bergerak secara berkelompok dan terorganisir sehingga bisa memanfaatkan teknologi teknologi baru dengan lebih mudah.
Dengan berkelompok akan memudahkan mengadopsi teknologi pertanian serta menekan harga saprodi yang lebih murah.
“Baik saprodi sampai pasca panen nanti tetap kita lakukan pendampingan. Kita bekerjasama dengan PT-PT yang lain terkait vendor dan lain-lain,” terang Steven.
Untuk tahap pertama, nanti akan dilakukan pendataan petani yang siap bermitra atau bekerjasama.
Setelah itu baru melangkah berkoordinasi dengan pihak perbankan terutama terkait kelayakan untuk mendapatkan kredit KUR atau tidak.
Ia menegaskan semua program dan pendampingan itu semata-mata untuk membantu petani mendapatkan bantuan dari pemerintah dan program-program dari hulu ke hilir bisa terpenuhi.
“Istilahnya kita saling berkoordinasi dengan pihak bank dan pihak petani maupun tim lain. Tujuannya membantu petani meningkatkan pendapatannya,” jelasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com