JOGLOSEMARNEWS.COM Rehat

Sendawa Sapi Bisa Tingktkan Pemanasan Global. Penasaran? Simak Penjelasannya

Ilustrasi sapi / pexels
   

BOGOR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Boleh percaya boleh tidak, bahwa keberadaan sekitar 16 juta ekor sapi pedaging dan 600.000 sapi perah di peternakan Indonesia, menyumbang pengaruh pada pemanasan global.

Ini bukan omong kosong, karena diungkapkan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Anuraga Jayanegara, melalui sebuah kajian ilmiah.

Menurutnya, keberadaan sapi berdampak pada emisi gas metana yang terkait dengan efek pemanasan global. Gas metana ini dapat dilepaskan ketika sapi bersendawa.

“Emisi gas metana terutama dihasilkan saat sapi bersendawa,” kata Anuraga sebagaimana dilansir dari tempo.co, Jumat (17/9/2021).

Hal tersebut disampaikan Anuraga saat orasi ilmiah menjelang pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Tetap IPB University oleh Dewan Guru Besar, di Bogor, Kamis, 16 September 2021.

Ia membawakan ringkasan orasi ilmiah berjudul “Polifenol sebagai Komponen Pakan untuk Reduksi Emisi Gas Metana Asal Ternak Ruminansia”.

Gas metana yang dihasilkan dari fermentasi enterik disebut dapat menghilangkan energi sapi, yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk proses produksi dan reproduksi.

Guru Besar IPB University termuda tahun ini pun menyampaikan bahwa ada tiga tahap penting yang bisa mengurangi produksi gas metana di bidang peternakan.

Ketiga tahap tersebut yaitu menurunkan produksi hidrogen, mencari pengganti hidrogen, dan menghampat metanogen sebagai mikroba yang memproduksi gas metana.

Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan zat adaptif alami polifenol. Zat ini berfungsi sebagai antimikroba yang menghampat metanogen penghasil gas metana.

Penelitian terkait pelifenol ini sudah dilakukan oleh Anuraga sejak tahun 2008. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa pakan yang dicampur dengan polifenol akan mengurangi produksi gas metana pada ternak.

Penambahan zat polifenol ini berdampak baik pada ternak. Penurunan gas metana ternyata meningkatkan nilai kualitas maupun kuantitas ternak.

Penggunaan zat polifenol ini berdampak pada peningkatan berat badan ternak, yaitu sekitar 0,35 kilogram per ekor setiap harinya. Peternak pun diuntungkan sekitar 500 rupiah tambahan per kilogram pakan. Grahita Narasetya

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com