KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Ratusan pelaku usaha wisata di Tawangmangu, Karanganyar mulai bisa tersenyum menyusul bergairahnya kembali okupansi kunjungan wisatawan di kawasan itu yang mulai meningkat.
Bahkan pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM pada Sabtu-Minggu (4-5/9/2021) ribuan wisatawan mulai merangsek ke Tawangmangu.
Tak pelak kondisi itu disambut gembira karena jelas berdampak terhadap kenaikan omzet usaha. Diketahui semenjak PPKM diberlakukan omzet usaha jasa wisata Tawangmangu anjlog menghujam membuat pengusaha menjerit.
Menurut Suparmin Ketua Asosiasi pengusaha jasa usaha wisata Tawanmangu melalui Manager Sakura Hills Dyan Paramita mengatakan penurunan PPKM Kabupaten Karanganyar kelevel tiga benar-benar sangat berdampak terhadap sektor pariwisata termasuk di Tawangmangu.
“Sepekan setelah diumumkan turun level PPKM, secara otomatis wisatawan berdatangan ke Tawangmangu,” ujarnya, Minggu
(5/9/2021).
Dyan Paramita menjelaskan trend kunjungan terus meningkat kisaran 50% baik kunjungan obyek wisata maupun untuk restoran dsn kuliner. Namun high session tetap terjadi pada tiap hari minggu.
Sebagai contoh objek wisata Sakura Hills yang mana selama PPKM nihil pengunjung, namun Sabtu (4/9/2021) terisi sebanyak 329 tiket kunjungan. Selanjutnya pada Minggu (5/9/2021) naik menjadi 600 tiket kunjungan wisata.
Dengan demikian diproyeksikan minggu depan kemungkinan jlah kunjungan bisa mencapai 1.000 tiket alias sekitar 80%.
“Harapan kami seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu untuk objek wisata Wonder Park juga mengalami peningkatan pesat yang mana jumlah kunjungan pada Sabtu (4/9/2021) sebanyak 448 tiket namun pada Minggu (5/9/2021) naik menjadi 667 tiket.
Senada dengan Sakura Hills diperkirakan minggu depan okupansi wisatawan naik dikisaran 1.000 tiket.
“Kami sangat bersyukur ternyata wisatawan masih suka berkunjung di Tawangmangu,” kata Manager Wonder Park Mintari Nur Aziza mewakili Suparmin, Minggu (5/9/2021).
Menurut Mintari Nur Aziza tingginya okupansi ini ditopang banyak faktor selain turun level PPKM juga faktor tidak adanya penyekatan jalan sehingga wisatawan bebas berwisata.
Diharapkan kebebasan ini tetap terjaga karena pelaku usaha wisata juga sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan diseluruh obyek wisata di Tawangmangu. Beni Indra