JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Tanaman Mahkota Dewa Lebih Berkhasiat Jika Ditanam di Papua

istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setiap tanaman mengandung komponen bioaktif yang dapat memberikan manfaat untuk kesehatan manusia.

Akan tetapi, komponen bioaktif di dalam tanaman tersebut berbeda-beda tergantung di mana tempat tumbuhnya.

Demikian salah satu point yang terungkap dalam kuliah umum Biosistematika dan Mikrobiologi Terapan di yang digelar Prodi Pascasarjana Pendidikan Biologi UNS Surakarta secara virtual, Jumat (17/9/2021).

Kuliah umum virtual yang  diikuti 200 orang mahasiswa S1, S2, dosen Pendidikan Biologi UNS dan peserta umum itu menghadirkan empat narasumber berkompeten di bidang food and science.

Mereka adalah Assoc. Prof. Dr. Yaya Rukayadi dari Department of Food Science, Faculty of Food Science and Technology, Universiti Putra Malaysia.

Baca Juga :  Wujudkan Sewurejo sebagai Icon Desa Penghasil Kopi Robusta, Mahasiswa KKN 115 UNS Gelar Penyuluhan dan Tanam 200 Bibit Kopi

Seperti dijelaskan dalam rilisnya ke Joglosemarnews, acara dibuka oleh Dr. Mardiyana, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS dan dipandu oleh Dr. Umi Fatmawati selaku moderator.

Secara garis besar, kuliah umum tersebut membahas mengenai  diversitas komponen bioaktif dari tanaman obat Indonesia berdasarkan studi metabolomik dan molekular.

Lebih lanjut dicontohkan, mahkota dewa apabila ditanam di Papua dan di Pulau Jawa, maka komponen bioaktif yang terkandung dalam tanaman tersebut akan berbeda.

Komponen bioaktif yang berfungsi sebagai senyawa antikanker pada mahkota dewa yang ditanam di Papua akan lebih tinggi daripada mahkota dewa yang ditanam di Jawa.

Baca Juga :  Gembiranya Para Siswa SDIT Nur Hidayah yang Ingin Berbagi kepada Para  Supeltas

Informasi tersebut memberikan pengetahuan baru kepada partisipan bahwa ternyata tanaman walaupun dapat ditanam di tempat lain, tapi dari sisi khasiat yang ditimbulkan dari tanaman tersebut mungkin akan berbeda tergantung kadar komponen bioaktifnya.

Kuliah umum Biosistematika dan Mikrobiologi Terapan kemudian ditutup dengan diskusi yang disambut dengan antusias oleh partisipan.

Beberapa partisipan mengajukan pertanyaan kepada narasumber mengenai penggunaan tanaman asli Indonesia dalam membuat obat dan cara mengolahnya.

Antusiasme yang tinggi dari partisipan membuat acara yang sedianya berakhir pukul 10.00 WIB menjadi berakhir pada pukul 11.00 WIB. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com