JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Terendus Ini Skenario Bupati Puput dan Suami Langgengkan Dinasti Politik di Probolinggo. PNS Yang Tak Manut, Tahu Sendiri!

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari bersama suami dan 2 camat saat dihadirkan dalam Konferensi Pers KPK. Foto/Wardoyo
   

PROBOLINGGO, JOGLOSEMARNEWS.COM Skandal korupsi jual-beli jabatan yang menyeret Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin, turut menguak sisi lain.

Selain kuatnya dinasti politik yang ditancapkan pasutri itu hingga meraih tahta kepemimpinan 3 periode tanpa jeda, keduanya juga dikabarkan mulai menyiapkan skenario untuk melanggengkan kekuasaan.

Ya, Puput dan Hasan disebut tengah menyiapkan putranya, Zulmi Noor Hasani untuk maju di pentas Pilkada. Kurang lebih setahun terakhir upaya melanggengkan dinasti itu mulai terendus dan dilakukan.

Baru-baru ini, Zulmi Noor Hasani, melakukan kunjungan silaturahmi dan pemberian bingkisan masing-masing kepada 10 ibu hamil di dua desa, yakni Desa Warujinggo dan Desa Clarak, Kecamatan Leces.

Kegiatan tersebut diketahui dari surat pemberitahuan Camat Leces kepada Kepala Desa Warujinggo dan Clarak.

Surat itu memberitahukan kalau Zulmi Noor akan melakukan kegiatan kunjungan. Kegiatan dilakukan pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Dalam surat tersebut menyebutkan yang diundang antara lain Zulmi Noor Hasani beserta rombongan, Forkopimda Leces, kepala desa dan perangkat desa serta ibu hamil sebanyak 10 orang.

Baca Juga :  116 Laporan ke Bawaslu Tak Ditindaklanjuti, TPN Ganjar-Mahfud Bawa 10 Boks Alat Bukti ke MK

Dalam surat, Camat Leces Moh. Syariffudin meminta kepada kepala desa untuk mengundang dan menghadirkan ibu hamil, menyiapkan meja kursi, serta menyiapkan konsumsi secukupnya.

Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Probolinggo, Syamsuddin, mengatakan hal itu merupakan upaya Hasan Aminuddin untuk melanggengkan dinasti politiknya.

Istrinya, Puput Tantriana Sari, saat ini tengah menjabat bupati untuk periode kedua dan tidak bisa lagi untuk mengikuti Pilkada mendatang.

Sementara Hasan merupakan Bupati Probolinggo sebelumnya yang menjabat dua periode juga, yakni 2003-2013.

Syamsuddin menilai Hasan nampak tengah menyiapkan putranya untuk meneruskan jejak sang ibu maju pilkada. “Ini sudah ditata lebih kurang setahun terakhir,” kata aktivis pegiat anti korupsi di Probolinggo ini.

Ia mengatakan banyak kegiatan-kegiatan pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun di kecamatan hingga desa, Zulmi tampil untuk sekadar memberikan bantuan atau bingkisan.

Momen-momen reses anggota dewan juga tak luput dari perhatian Zulmi yang juga sebagai Ketua Gapensi Kabupaten Probolinggo ini.

Baca Juga :  Pengamat: Manuver NasDem Fokus untuk Selamatkan Partai, PKB tinggal Tunggu Waktu

Menurut Syamsuddin, tidak mungkin kegiatan-kegiatan tersebut digelar tanpa arahan dari Hasan Aminuddin. Ia bahkan mengklaim ada aparatur sipil negara yang mengaku terang-terangan sebagai anggota tim Zulmi.

“Tidak patut itu dilakukan,” ujarnya.

Kendati demikian, Syamsuddin memaklumi risiko yang akan dihadapi ASN yang tidak mau patuh pada Hasan Aminuddin maupun Bupati Probolinggo Puput.

“Bisa-bisa dimutasi dari jabatannya. Ini sudah bukan rahasia lagi,” ujar Samsudin.

Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Kistian belum bisa dikonfirmasi ihwal fasilitasi oleh ASN dalam kegiatan-kegiatan Zulmi. Dia tidak merespons telepon dari Tempo.

Begitu juga dengan Zulmi Noor Hasani belum menanggapi saat berupaya dikonfirmasi soal kegiatannya bersama perangkat Pemerintahan Kabupaten Probolinggo.

Sebelumnya pasangan suami-istri, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan anggota DPR Hasan Aminuddin terjerat operasi tangkap tangan atau OTT KPK.

Kedua kini menjadi tersangka dalam perkara jual beli jabatan kepala desa di Kabupaten Probolinggo.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com