JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Waduh, Baru Buka PTM SDN Panggang Gunungkidul Jadi Klaster Covid-19!

Corona
Ilustrasi Covid-19 / Pixabay
   

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Setelah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, sejumlah siswa di Sekolah Dasar (SDN) Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta terkonfirmasi positif Covid-19.

Diduga, penularan berasal dari salah satu siswa yang kontak erat dengan kasus positif Covid-19 kemudian membawa virusnya ke sekolah.

Tracing awal pada Kamis, 23 September 2021 mendapati sebanyak lima siswa kelas 5 positif Covid-19.

“Hari ini bertambah dua orang (siswa) lagi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, Jumat (24/9/2021).

Dari penelusuran Dinas Kesehatan Gunungkidul, sumber awal penularan klaster baru ini adalah kontak erat siswa yang kemudian siswa lain tertular.

Siswa itu berkontak erat dengan guru taman kanak-kanak yang sebelumnya sudah lebih dulu dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga :  Lebaran Sudah Lewat, Tapi Masih Ada Perusahaan di DIY Belum Bayar THR

Dilansir dari tempo.co, informasi yang didapat, anak dari guru TK yang dimaksud adalah teman sepermainan siswa di SDN Panggang tersebut.

Guru TK dan keluarganya beserta siswa sekolah yang menjadi kontak erat itu diketahui melalui tes PCR, positif Covid-19 seluruhnya.

Kemudian, tes PCR dilakukan kepada sebanyak 25 siswa kelas 5 SD N Panggang dan satu guru untuk melacak penularan virus di sekolah.

Pada penelusuran awal hari kamis kemarin, didapati lima siswa positif Covid-19, akibatnya SD N Panggang kembali ditutup untuk sementara waktu. Sementara itu, pelacakan juga diperluas ke siswa kelas 6.

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (Sekda DIY), Kadarmanta Baskara Aji meminta pembelajaran tatap muka tidak perlu dipaksakan oleh sekolah jika memang belum siap.

Baca Juga :  Menghilang dari Rumah, Gadis di Kulonprogo Diketahui Sudah Jadi Mayat Lantaran Tersambar KA

Vaksinasi siswa merupakan salah satu syarat untuk pemberlakuan pembelajaran tatap muka.

“Kalau kondisinya tidak memungkingkan jangan menggelar tatap muka, harus dipastikan kondisinya siap dan aman,” tutur Aji.

Menurutnya, penyesuaian dan kesiapan sarana protokol kesehatan diperlukan dalam pembelajaran tatap muka. Penyesuaian dalam hal ini yang dimaksud adalah waktunya yang terbatas, jumlah siswa terbatas, dan vaksinasi pada siswa sebanyak 80 persen.

Pembentikan tim Satgas Covid-19 dalam sekolah juga diwajibkan guna mengawasi siswa baik di dalam atau luar kelas.

“Kalau belum siap sebaiknya tetap pembelajaran daring,” lanjutnya. Chairul Roziqi Putra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com