JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

2 Tahun Jokowi-Ma’ruf, Pulih dari Pandemi Indonesia Tumbuh Lagi Menuju Indonesia Maju 

Foto-foto: Istimewa / Kolase: Suhamdani
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Prinsip gotong royong, bergandengan tangan dengan semua pihak dengan pola kepemimpinan yang tegas, terbukti mampu membawa Bangsa Indonesia keluar dari masa pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal Purn Moeldoko seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Sebagai nahkoda, jelas Moeldoko, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberi  arahan jelas dan tegas sebagi bekal menempuh krisis, yakni prinsip “gas dan rem” serta keberanian mengambil risiko.

Meski demikian, jelas Moeldoko, keberhasilan Indonesia keluar dari pandemi tidak lepas pula dari peran semua pihak.

Koordinasi yang apik antara pemerintah pusat dengan daerah, dengan tenaga kesehatan di garda terdepan, termasuk kesigapan TNI/Polri dalam mendukung kebijakan pemerintah.

Belum lagi para akademisi ikut turun  gunung, jaringan luas organisasi kemasyarakatan serta inovasi sosial lembaga kemasyarakatan, menjadi gambaran betapa kebijakan pusat telah didukung oleh seluruh elemen.

“Dengan pola yang seperti ini, akhirnya bangsa ini bergerak pulih dari pandemi,” jelas Moeldoko seperti dalam rilisnya.

Kemajuan teknologi, di lain pihak juga berperan penting membantu pemerintah. Mitigasi berbasis data, teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan kunci  untuk pulih dari kondisi saat ini.

Dari data rilis KPC-PEN 4 Oktober 2021, demikian dicontohkan, negara mengamankan pasokan vaksinasi yang mendesak sejumlah 280.527.920 dari lima jenis vaksin. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menyelamatkan warga negara Indonesia.

Sebagai dipaparkan dalam pidatonya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, Indonesia  Tangguh, Indonesia Tumbuh bisa dicapai jika kita semua dengan bahu membahu dan saling bergandengan tangan dalam satu tujuan.

Baca Juga :  MK Kembali Terima Dokumen Amicus Curiae, Kali Ini Datang dari Asosiasi Pengacara Indonesia di AS

“Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai tujuan yang akan kita hadapi dan kita terus tumbuh dalam menghadapi cita cita bangsa,” paparnya.

Tumbuh Setelah Bertahan

Pandemi Covid-19 benar-benar telah memberikan efek  domino dan menyebabkan terjadinya krisis multidimensi. Mulai dari aspek kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, UMKM dan korporasi serta insentif usaha.

Ada beberapa progeram dalam sektor perlindungan sosial, yang  meliputi program keluarga harapan, kartu sembako, Bansos tunai, kartu prakerja, diskon listrik, subsidi kuota dan bantuan langsung tunai desa.

Serapan anggaran untuk penanganan Covid-19 di masing-masing sektor tersebut cukup menggembirkan. Seperti dapat dilihat, alokasi anggaran per September 2021 untuk perlindungan sosial Rp 186,64 triliun, untuk Kesehatan Rp 214,96 triliun.

Sementara itu alokasi untuk dukungan UMKM & Korporasi sebesar Rp 162,40 triliun, program prioritas 117,94 triliun dan insentif usaha Rp 62,83 triliun.

“Kecepatan, ketepatan, fleksibilitas, efisiensi, kreativitas dan inovasi berbasis teknologi  adalah elemen–elemen fundamental yang menjadi kunci untuk maju,” paparnya.

Dijelaskan, ada beberapa prioritas pemerintah dalam momentum konsolidasi saat ini. Beberapa di antaranya adalah menghadirkan Indonesia di klasemen negara maju, optimalisasi sumber daya manusia (SDM) berkualitas, membantun infrastruktur dan logistik murah.

Selanjutnya adalah pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, reformasi birokrasi, penyederhanaan regulasi serta pebangunan demokrasi.

Peradaban Baru Indonesia Maju

Untuk menuju Indonesia sebagai negara maju, maka sains dan riset  menjadi nadi utama yang harus mendapatkan porsi perhatian.

Pertimbangan itulah yang mendorong lahirnya Badan Riset dan Iovasi Nasional  (BRIN), di mana lembaga tersebut akan mengakselerasi ekosistem riset nasional.

Baca Juga :  Putusan Sengketa Pilpres 2024, Tinggal Menunggu Hati Nurani dan Keberanian MK

Sementara itu,  upaya meneruskan pembangunan infrastruktur fisik, termasuk infrastruktur digital  bukan sekedar membangun kontruksi teknis atau meningkatkan adaptasi teknologi.

Lebih dari itu, yakni upaya menghadirkan peradaban baru Indonesia maju  2045. Arah utamanya adalah, mendukung pelayanan dasar serta peningkatan produktivitas melalui konektivitas dalam aneka wujud.

Bandara, jaringan listrik, gas, bendungan, jalan, perlintasan Trans-Jawa, Trans-Sumatra, Trans Papua. Infrastruktur fisik tersebut menjadi pemantik bagi  tumbuhnya kekayaan secara ekonomis, sosiologis dan budaya.

Intensi pokok membangun jalan sambung menyambung adalah membuka daerah terisolir. Upaya tersebut, pada gilirannya akan mampu menormalkan harga logistik.

Hingga saat ini, setidaknya terdapat 33 ruas jalan tol lalu lintas darat, 106 pelabuhan  dan 30 trayek tol laut serta 39 rute untuk melayani jembatan udara.

Dalam rilisnya, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johny G Plate menyampaikan  bahwa tahun 2021 merupakan tahun penuh tantangan dan pelajaran sekaliguas harapan.

“Inilah tahun yang menandai perjuangan bersama, membangun momentum kebangkitan Indonesia dari krisis Covid-19,” paparnya.

Seluruh capaian dalam penanganan pandemi  Covid-19 saat ini serta pemulihan ekonomi  nasional, jelas Johny, merupakan hasil kerja seluruh elemen bangsa.

Kebijakan-kebijakan yang adaptif, responsif, penuh kehati-hatian menyeimbangkan pemulihan kesehatan serta kebangkitan ekonomi, perlu ditanamkan kuat-kuat sebagai langkah mitigasi.

“Sebagai pemimpin nasional, Presiden Joko Widodo tak pernah lelah menyerukan  solidaritas dan soliditas Indonesia dalam kebhinekaan,” tambahnya.

Di akhir rilisnya, Jonhny Plate berpesan kita harus berani menciptakan lompatan besar (quantum leap), persisten dalam kecepatan berkarya, berinovasi, mengoptimasi transformasi dengan segala potensi.  Suhamdani

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com