JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Ayah Kandung Gilang, Korban Tewas di Diklat Menwa UNS, Kian Mantab Gugat Panitia. Kini Tengah Koordinasi Keluarga untuk Tunjuk Pengacara

Profil Gilang Endy Saputra semasa masih hidup (wajah dalam lingkaran) / Istimewa
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Sejak mendapat kabar berita di berbagai media bahwa polisi memastikan adanya pukulan pada kepala Gilang Endy Saputra (21) mahasiswa UNS yang meninggal saat Diklat Menwa, pihak keluarga korban kian tegas  bakal menggugat panitia.

Pasalnya,   keterangan polisi tersebut meyakinkan keluarga terhadap kecurigaan selama ini tentang ketidakwajaran kematian anaknya meski sambil menunggu hasil otopsi.

Sunardi (58) yang merupakan ayah kandung korban Gilang Endy Saputra mengaku syok setelah mengetahui berita di berbagai media tentang kepastian penyebab kematian anaknya. Kabar yang ia dapat, terjadi   penyumbatan di kepala yang disebabkan adanya pukulan di kepala anaknya. Bahkan keluarga miris mendapatkan kabar tersebut.

“Walaupun hasil otopsi resmi masih menunggu, akan tetapi berdasar berita media kami percaya karena pernyataan itu dari Polda Jateng maka keluarga merapatkan barisan untuk menempuh gugatan,” ujarnya kepada JOGLOSEMAR, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Menurut Sunardi langkah konkret gugatan itu dilakukan setelah keluar hasil otopsi namun rapat keluarga sudah dilakukan.

Bahkan, Sunardi mengakui untuk menuju gugatan itu pihaknya juga sudah memikirkan untuk mencari pengacara. Namun siapa pengacara yang akan ditunjuk keluarga masih dibicarakan.

“Kani tinggal menunggu saudara dari luar kota termasuk dari Semarang untuk koordinasi teknis antisipasi melangkah gugatan jika nanti hasil otopsinya keluar,” ungkapnya.

Yang jelas,  lanjut Sunardi, pihak keluarga sangat kecewa dengan ulah panitia yang tidak jujur terbuka terhadap kematian anaknya.

Keluarga menganggap panitia terkesan lepas tangan atas kasus tersebut. Bahkan dari panitia tidak ada yang melayat.

” Sebenarnya keluarga sudah lama curiga berdasar luka ditubuh korban dan apalagi panitia keterangan panitia berbeda dengan fakta karena semula disebutkan kesurupan kini oleh polisi berdasar hasil otopsi ditemukan luka pukulan pada bagian kepala,” ungkapnya.

Sunardi yang juga pensiunan TNI itu mengaku tidak habis pikir model seperti apakah Diklat Menwa tersebut, hingga anaknya meninggal dunia dengan luka mengenaskan.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Padahal lanjut Sunardi saat berangkat ikut Diklat  Menwa itu kondisi anaknya sehat dan tidak sedang sakit namun ironisnya pulang sudah menjadi mayat.

“Sebenarnya ada apa dengan anak saya Gilang Endy Saputra hingga mereka tega memperlakukan seperti itu,” ujarnya.

Kini Sunardi yang dikenal sosok pendiam itu terus melangkah mencari keadilan.

Sebagai informasi, Mahasiswa UNS Gilang Endy Saputra (21) meninggal dunia saat Diklat Menwa, Minggu (24/10/2021) malam. Namun dua orang utusan panitia mendatangi keluarga korban dan mengabarkan kematian itu pada Senin (25/10/2021) dinihari pukul 01.30
WIB.

Pihak kelluarga pun kaget melihat luka mengenaskan ditubuh korban sehingga keluarga meminta dilakukan otopsi. Kini keluarga menunggu hasil otpsi yang hasilnya dijadwalkan keluar minggu ini. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com