JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Curhat Pedagang Sangiran Sampai Jual 2 Sapi Karena Sepi. Bu Parni Langsung Menangis Usai Ketemu Sandiaga Uno, Doakan Jadi Pemimpin Amanah

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno saat mendapat sambutan hangat dari pedagang di Sangiran, Kalijambe, Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf/Baparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno mendapat curahan hati (curhat) dari pedagang di kawasan wisata Museum Purbakala Sangiran, di Kalijambe, Sragen.

Menteri yang akrab disapa Mas Sandi itu hadir untuk mengecek kesiapan Museum menyusul situasi status Sragen yang sudah masuk level 2.

Sandi pun langsung memastikan untuk membuka museum Sangiran dan Kawasan Pasar Budaya Sangir di Desa Krikilan.

Kepastian itu disampaikan saat berkunjung ke Desa Wisata Sangiran Desa Krikilan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu 9 Oktober 2021 lalu.

Sandi yang datang bersama rombongan kementerian itu sempat dicegat oleh puluhan ibu-ibu dari kelompok dagang yang mengeluhkan kalau ekonominya carut-marut sejak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Mereka mengeluhkan minimnya pendapatan karena meski berjualan namun penutupan museum membuat pengunjung sepi.

Kondisi itu sudah berlangsung selama 2 tahun. Oleh karenanya, mereka sampai harus menjual sapi mereka untuk bertahan hidup.

Salah satunya Bu Parni wakil kelompok pedagang sampai bercerita kalau dia harus menjual dua ekor sapinya dan juga menjadi buruh jahit yang penghasilannya Rp 20.000 per hari demi menopang kebutuhan sehari-hari.

Menanggapi keluhan mereka, Mas Menteri langsung memastikan kepada Ibu Bupati yang menemani selama kunjungan ke desa wisata Sangiran Sragen tersebut.

“Seperti yang Ibu Bupati infokan, pasar budaya Sangiran akan mulai dibuka per Selasa nanti, tapi tentunya harus menjaga protokol kesehatan (prokes),” katanya.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Sandi menjelaskan kalau sektor wisata di tempat tersebut akan dibuka secara bertahap tidak bisa langsung dibuka.

Berkesempatan bertemu langsung dengan Mas Menteri, Ibu Parni juga meminta untuk menyeragamkan etalase sehingga hiegenitas dagangan mereka terjaga.

“Saya perintahkan Staff saya, Bapak Hadi untuk menindaklanjuti masalah in. Kami memiliki program BEDAKAN yang akan membantu pedagang untuk bisa meningkatkan dagangannya. Nanti akan kami pantau”, terang Sandi menenangkan.

Mendengar solusi yang Mas Menteri sampaikan itu, Ibu Parni pun langsung mengucapkan terima kasih dengan mata berkaca-kaca dan berdoa semoga Mas Menteri menjadi pemimpin yang amanah. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com